Kamis 11 Apr 2024 22:51 WIB

Sapta Chandra: Buah Ramadan adalah Menjadi Hamba Allah yang Bertaqwa

Septa sebut buah dari Ramadan adalah menjadi hamba Allah yang bertaqwa

Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Septa Candra, MH., menjadi khotib salat Idulfitri di depan ratusan jamaah, di Masjid Jamik Desa Nelan Indah, Kec. Taramang Jaya, Kab Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada Rabu (10/04/24).
Foto: dok UMJ
Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Septa Candra, MH., menjadi khotib salat Idulfitri di depan ratusan jamaah, di Masjid Jamik Desa Nelan Indah, Kec. Taramang Jaya, Kab Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada Rabu (10/04/24).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Lantunan takbir berkumandang mengiringi kedatangan para jamaah yang diikuti oleh 1.200-an warga dengan penuh sukacita merayakan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1445 H. 

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Septa Candra, MH., menjadi khotib salat Idulfitri di depan ratusan jamaah, di Masjid Jamik Desa Nelan Indah, Kec. Taramang Jaya, Kab Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada Rabu (10/04/24).

Septa mengajak para jamaah untuk merenungi hikmahnya setelah menjalani ibadah puasa Ramadan. Sebagai buah dari Ramadan adalah menjadi hamba Allah yang bertaqwa. 

Taqwa dalam arti tercermin dalam diri sifat tawadu, qonaah, wara’, dan yakin. Selain itu, Idul Fitri juga diharapkan menjadi momen umat muslim untuk saling memaafkan satu dengan yang lainnya, seorang anak meminta maaf kepada kedua orang tua, istri meminta maaf kepada suami, dan sesama muslim saling memaafkan dan memberikan maaf. 

“Hal ini menjadi penting sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadan sehingga di bulan Syawal ini kita benar-benar kembali kepada fitrah (kesucian) tanpa ada beban satu dengan lainnya,” ungkap Septa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement