REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Kelompok separatisme di Papua kembali melakukan penyerangan ke posko keamanan di wilayah Intan Jaya. Polda Papua mengabarkan, pada Senin (8/4/2024) siang waktu setempat separatisme bersenjata menyerang kawasan di sekitar pos kepolisian yang melakukan pengamanan di tiga pos di kawasan Papua Tengah tersebut. Tak ada laporan korban jiwa dalam serangan tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo mengabarkan, serangan kelompok separatisme itu berawal dari peristiwa pagi hari sebelumnya. Satgas Operasi Damai Cartenz pada Senin (8/4/2024) pagi waktu setempat melakukan penangkapan terhadap orang asli Papua (OAP) Bui Wonda alias Bossman Wonda alias BW.
OAP yang ditangkap tersebut, menurut Kombes Benny, diduga adalah simpatisan kelompok separatisme. “Pengamanan (penangkapan) BW terkait dengan penyelidikan kepemilikan senjata api, dan amunisi,” kata Kombes Benny, dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (8/4/2024).
Kombes Benny pun menyampaikan Bossman Wonda diduga terlibat dalam jaringan separatisme yang dipimpin Undius Kogoya dengan wilayah operasi di Intan Jaya, Papua Tengah. Setelah menangkapan Bossman Wonda, kata Kombes Benny, menjelang siang hari, terdengar rentetan tembakan senjata api ke arah pos-pos kepolisian.
“Terdengar suara rentetan tembakan senjata api dari arah belakang pos Bank Papua,” kata Kombes Benny.
Tembakan tersebut, kata Kombes Benny kuat dugaan untuk upaya membebaskan Bossman Wonda. Dari tembakan tersebut, kata Kombes Benny, personel Satgas Damai Cartenz yang bersiaga membalas sehingga terjadi kontak tembak. “Satgas Damai Cartenz membalas tembakan-tembakan tersebut dari pos BPD, dan ke arah pos Tower,” ujar Kombes Benny.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menambahkan, saling balas tembakan itu terjadi enam kali. “Penangkapan Bui Wonda oleh Satgas ODC (Operasi Damai Cartenz) memicu terjadinya penyerangan di Pos Satgas ODC di Sugapa, Intan Jaya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),” ujar AKBP Bayu.
“Diduga penyerangan itu dilakukan oleh kelompok Undius Kogoya,” ujar AKBP Bayu menambahkan.
Tak ada korban jiwa dari rangkaian kotak tembak tersebut. Namun begitu, kata AKBP Bayu, dari evaluasi pengamanan, Satgas Damai Cartenz mencatat adanya korban masyarakat biasa yang terkena tembakan peluru tajam. “Dari informasi yang disampaikan, ada dua masyarakat yang tertembak. Dan saat ini dalam kondisi hidup setelah dievakuasi ke Puskesmas Bilogai,” ujar AKBP Bayu.
Dari penyerangan tersebut, pun kata AKBP Bayu Pos BPD yang juga turut menjadi
sasaran tembakan kelompok separatisme bersenjata mengalami rusak berat. “Pos BPD mengalami kerusakan berat. Tetapi tidak ada korban jiwa dari anggota Satgas ODC,” begitu sambung AKBP Bayu.
Advertisement