REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebarkan personel untuk mengantisipasi terjadinya bencana saat perayaan Lebaran 2024 hingga libur dan cuti bersama berakhir.
"Kami sudah menempatkan personel untuk bersiaga di lokasi-lokasi rawan bencana dan menyiagakan sekitar 20 personel cadangan yang bisa dikerahkan kapan saja untuk melakukan penanggulangan jika terjadi bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Ahad (31/3/2024).
Menurut Novian, penempatan dan penyiagaan personel ini bertujuan untuk meminimalkan dampak jika terjadi bencana, apalagi seperti diketahui Kota Sukabumi sampai bulan depan atau perayaan Lebaran 2024 masih berpotensi turun hujan deras.
"Hal ini sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan deras tersebut bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, dan lainnya," ujar dia.
Selain itu, pihaknya telah melakukan mitigasi bencana salah satunya dengan melakukan pemetaan daerah rawan bencana. Dari tujuh kecamatan di Kota Sukabumi seluruhnya masuk dalam daerah rawan bencana, hanya saja jenisnya yang berbeda.
Seperti wilayah Kecamatan Warudoyong dan Gunungpuyuh rawan bencana banjir dan tanah longsor, kemudian Kecamatan Baros, Cibeureum, dan Lembusitu rawan angin puting beliung dan banjir, serta Kecamatan Cikole dan Citamiang rawan banjir.
"Seluruh kecamatan berpotensi terjadi bencana, tetapi yang terpenting adalah mengantisipasi atau meminimalkan dampaknya jika terjadi bencana. Kerja cepat dan tepat menjadi penentu keberhasilan," katanya.
Tidak hanya itu saja, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan lembaga lainnya dalam upaya penanggulangan bencana seperti dengan PMI Kota Sukabumi. Kemudian memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat terkait antisipasi, pencegahan, dan mengenalkan potensi terjadinya bencana.