REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya seluruh program pembangunan pemerintah dijalankan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan.

Gibran dalam forum Green Impact Festival di Jakarta, Kamis, mengatakan krisis iklim yang kini dihadapi dunia menjadi peringatan nyata bahwa pembangunan tak bisa lagi hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata.

“Saya yakin teman-teman di sini sudah tahu, banyak negara, negara-negara besar di dunia yang saat ini terdampak perubahan iklim karena pemanasan global,” kata Gibran dalam forum yang dihadiri oleh generasi muda.

Menurut dia, sejumlah dampak perubahan iklim seperti kekeringan ekstrem, banjir, kenaikan permukaan laut, hingga ancaman gagal panen kini menjadi tantangan nyata di Indonesia yang tak bisa diabaikan.

“Tantangannya sudah ada di depan mata dan kita harus segera bertindak,” katanya.

Meskipun menghadapi berbagai tekanan global seperti pandemi COVID-19, resesi ekonomi, hingga konflik geopolitik, Wapres Gibran menilai Indonesia mampu menunjukkan ketahanan ekonomi yang baik.

Ia mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tetap berada pada angka 4,7–4,8 persen dengan inflasi terkendali di level 1,8 persen secara tahunan.

Namun, menurut dia, tantangan ke depan adalah membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) dengan cara meningkatkan nilai tambah dalam negeri yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.

“Nah, ini bagaimana kita bisa keluar dari middle income trap dengan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto selalu menekankan pentingnya menjalankan setiap visi dan program pemerintah dengan mengedepankan tiga pilar utama, yakni lingkungan, sosial, dan keberlanjutan.

“Pak Presiden selalu berpesan, setiap visi-misinya, setiap program-programnya, ini mohon untuk dijalankan dengan mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan,” ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika