REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan Tim Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD berencana melakukan penyisiran dan pembersihan di lokasi ledakan di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penyisiran juga dilakukan dipermukiman penduduk di sekitar lokasi.
“Langkah-langkah yang dilakukan pascaledakan, Pangdam Jaya dibantu satuan Jihandak dan POM untuk melaksanakan penyisiran dan pembersihan di lokasi ledakan,” ujar Agus Subiyanto saat ditemui di lokasi, Ahad (31/3/2024).
Selain melakukan penyisiran, kata Agus, satuan teritorial juga telah melakukan pendataan dan pengecekan ke permukiman-permukiman yang ada di sekitar ledakan. Namun demikian, Agus tetap berharapa apabila masyarakat menemukan serpihan-serpihan dari lokasi ledakan untuk segera melapor aparat.
“Diharapkan, apabila masyarakat menemukan serpihan atau selongsong agar dilaporkan ke aparat,” harap Agus.
Menurut Agus, objek yang meledak pada Sabtu (30/3/2023) malam, merupakan amunisi yang sudah kadaluwarsa dan memang bakal dilakukan ledakan disposal. Karena memang amunisi yang sudah kadaluwarsa bersifat sensitif atau labil. Sehingga jika terkena gesekan, gerakan, atau panas akan mudah meledak. Karena itu, kata dia, pihaknya memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penempatan amunisi yang sudah kadaluwarsa.
“Amunisi yang sudah expired itu ada masa berlakunya, ya. jadi biasanya maksimal itu 10 tahu ya, amunisi MKK atau MKB, amunisi kaliber kecil dan amunisi kaliber besar. Setelah dari satuan-satuan itu sudah tidak terpakai dalam masa 10 tahun, dikumpulkan di Gudmurah yang ada di wilayah-wilayah,” terang Agus.