Selasa 26 Mar 2024 21:45 WIB

Viral Fenomena Kemunculan 'Gunung' di Tengah Sawah di Grobogan, Ini Kata Badan Geologi

Fenomena di area Bledug Kramesan, Grobogan belakangan viral di media sosial X.

Letupan lumpur yang disertai asap putih yang terjadi di objek wisata  Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah. Fenomena yang sama juga terjadi di area Bledug Kramesan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Letupan lumpur yang disertai asap putih yang terjadi di objek wisata Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah. Fenomena yang sama juga terjadi di area Bledug Kramesan.

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid meminta masyarakat di sekitar area Bledug Kramesan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, untuk tidak panik. Fenomena ini belakangan viral di media sosial X.

"Fenomena terjadinya Bledug Kramesan di daerah Grobogan tersebut bukanlah suatu fenomena yang luar biasa," ujar Wafid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Baca Juga

Apalagi, tutur Wafid melanjutkan, tidak jauh dari Bledug Kramesan terdapat Bledug Kuwu yang secara umum sudah diketahui oleh publik sebagai fenomena mud volcano (gunung lumpur) yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Wafid menjelaskan bahwa pengaruh gempa terkait gunung lumpur tersebut adalah adanya kemungkinan untuk terbukanya rekahan-rekahan yang dilewati oleh material lumpur.

Dengan terbukanya rekahan-rekahan tersebut, kata Wafid, material mud diapir atau rembesan lumpur akan mengalami pergerakan naik dan ada penambahan debit material. “Namun, dengan adanya kompresi dan tekanan tektonik pada area tersebut, akan terjadi titik kesetimbangan seperti pada saat sebelum momen kegempaan terjadi,” ucap Wafid.

Adapun, aktivitas dari semburan lumpur yang meningkat setelah terjadinya gempa di Bawean pada tanggal 22 Maret 2024 dengan Magnitudo 6,5 diduga dapat menyebabkan hal-hal berikut, seperti sistem migrasi hidrokarbon maupun lumpur menjadi lebih aktif karena adanya bukaan berupa rekahan maupun patahan sebagai akibat adanya gempa dangkal ini. Lebih lanjut, gempa tersebut juga menyebabkan gejolak lumpur di daerah sekitar Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan menemukan jalannya untuk keluar melewati rekahan yang terbentuk akibat gempa tersebut.

“Badan Geologi terus memonitor perkembangan fenomena alam ini,” ucap Wafid.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement