REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MRT Jakarta telah beroperasi selama lima tahun pada Ahad (24/3/2024). Selama lima tahun itu, berdasarkan data per 13 Maret 2024, MRT Jakarta telah mengangkut tidak kurang dari 102.067.777 orang penumpang.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan mengatakan, rata-rata pengguna jasa per hari terus meningkat dari tahun ke tahun. Ia menyebutkan, pada tahun pertama beroperasi, rata-rata ada 86 ribu orang per hari yang naik moda transportasi itu. Angka itu meningkat menjadi 91 ribu orang per hari pada 2023.
"Saat hari kerja Senin - Jumat, rata-rata harian telah mencapai 119 ribu orang per hari. Angka yang menunjukkan bahwa MRT Jakarta telah digunakan sebagai salah satu moda transportasi pilihan ke tempat kerja," kata Mega melalui keterangan tertulis, Senin (25/3/2024).
Selama ini, ketepatan waktu tempuh, tunggu, dan kedatangan MRT konsisten di angka 99,9 persen. Alhasil, sejak awal operasinya, angka indeks kepuasan pelanggan terus meningkat.
Pada 2023, indeks kepuasan pelanggan MRT Jakarta telah mencapai 88,51 melampaui target 85. Indeks itu diukur dari keseluruhan pengalaman perjalanan pelanggan dalam ekosistem MRT Jakarta, mulai dari pre-journey, on board, hingga post journey.
“Secara konsisten, PT MRT Jakarta terus meningkatkan service excellence, on time performance, dan menerapkan berbagai program pull ridership untuk menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan dan memberikan layanan bernilai tambah bagi pelanggan,” kata Mega.
Pull program merupakan strategi yang digunakan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk menaikkan angka keterangkutan yang tidak hanya berfokus kepada layanan di dalam stasiun, melainkan di luar stasiun. Layanan di luar stasiun itu antara lain layanan pengumpan (feeder) menuju stasiun MRT Jakarta terdekat, event di sekitar stasiun, hingga promo pembayaran tiket.
“Momentum Hari Operasional MRT 2024 kali ini juga kami canangkan sebagai Hari Bertransportasi Publik sebagai upaya mendorong lebih banyak lagi masyarakat menggunakan transportasi umum sebagai moda mobilitas sehari-harinya,” ujar Mega.