Sabtu 23 Mar 2024 22:35 WIB

Kemenkominfo Minta Masyarakat Berperan Aktif Tangkal Hoaks dan Misinformasi

Kesadaran masyarakat terkait literasi digital diharap meningkat dan berdampak positif

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (RI) menggelar acara Literasi Digital.
Foto: dok UBSI
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (RI) menggelar acara Literasi Digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak masyarakat berperan aktif untuk mengenal hoaks dan misinformasi. Dewasa ini, perputaran informasi yang cenderung cepat membuat kita harus pandai memilah berita layak konsumsi. Selain pandai memilah, semua pihak harus memahami mengenai berita-berita yang tidak layak disebarkan karena mengandung misinformasi.

“Kita harus bisa mengenali dan mencegah peredaran misinformasi. Hal itu dapat disosialisasikan melalui grup WhatsApp atau pun sosial media lainnya seperti Instagram, TikTok, dan Facebook,” ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palu Usman dalam siaran pers, Sabtu (23/4/2024).

Hal itu dia sampaikan dalam kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital di Palu Timur, Kota Palu, Kamis (14/3/2024). Dalam upaya mengimbangi perkembangan teknologi pada era ini, lanjut Usman, semua pihak harus memiliki sikap waspada dalam penggunaan smartphone, terlebih sekarang ini smartphone menjadi pegangan kita sehari-hari.

“Usahakan untuk bisa bijak dalam bermedia sosial, sikapi dengan baik segala informasi yang ada karena rentannya misinformasi yang beredar,” tutur dia.

Usman memberikan apresiasi terhadap inisiasi Direktorat Pemberdayaan Informatika dalam menyelenggarakan kegiatan Gali Ilmu karena membawa banyak manfaat bagi masyarakat di Kota Palu. Dia berharap, kesadaran masyarakat mengenai literasi digital dapat lebih meningkat dan membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari.

“Sangatlah bagus Kominfo mengadakan acara seperti ini, agar masyarakat dapat melihat yang jelas dalam pandangan era digital sekarang ini dan juga pihak pemerintah membuat kita jauh lebih baik dalam menggunakan digital,” kata dia.

Sementara itu, Dosen Universitas Negeri Makassar sekaligus pegiat literasi digital komunitas Tular Nalar, Dedy Aswan, dalam kesempatan yang sama menjelaskan mengenai hoaks dan cara menjaga data pribadi. Terkait hoaks, semua pihak harus mencari faktanya terlebih dahulu agar tidak adanya miskomunikasi ataupun hoaks yang sangat berlebihan.

“Kita sebagai masyarakat harus bijaksana juga dalam menggunakan media sosial karena itu akses keseluruh indonesianya sangat sangatlah cepat,” ujar Dedy.

Dalam materinya, Dedy menuturkan, apabila audiens mendapat informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya, maka sebaiknya jangan menelan informasi tersebut dengan mentah-mentah. Hal yang harus dilakukan adalah mencari tahu kebenaran dari informasi tersebut.

“Jika dapat informasi dari luar jangan lah kita ambil secara langsung, jadilah Masyarakat yang cerdas diera digital sekarang. Dicek terlebih dahulu faktanya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement