Ahad 17 Mar 2024 07:16 WIB

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Jakarta dan Sekitarnya Sampai Senin

Tiga bibit Siklon Tropis diprakirakan menimbulkan potensi hujan sedang hingga lebat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga memancing dengan latar belakang awan mendung di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Warga memancing dengan latar belakang awan mendung di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, potensi cuaca ekstrem yang berdampak pada peningkatan curah hujan signifikan di beberapa wilayah Indonesia masih terjadi hingga Senin (18/3/2024).

Kanal informasi BMKG yang dikutip di Jakarta, Ahad (17/3/2024), menyatakan, hasil analisis cuaca mengidentifikasi aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif sebagai pemicu peningkatan curah hujan. Alhasil, sebagian wilayah bakal mengalami cuaca ekstrem

"Serta, adanya tiga bibit Siklon Tropis diprakirakan menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang, lebat, disertai kilat atau angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 18 Maret 2024," demikian petikan peringatan dini BMKG.

Baca: Akses Baru Mudahkan Penumpang KRL dari Stasiun Tanjung Barat ke AEON Mall

Sejumlah daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem adalah Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Jumat (15/3/2024) mengatakan, tiga bibit siklon tropis yakni 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia, yang menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56–65 km per jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.

Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15-20 knots (28-37 km per jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999,9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah.

Begitu pula, bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20-25 knots (37-46 km per jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait dengan informasi bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P, namun tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement