Timnas AMIN mengaku tidak kaget dengan hasil rekapitulasi suara oleh KPU. Timnas AMIN menegaskan akan teguh dalam menguak dugaan kecurangan
“Dari tren selama ini, kami melihat tidak ada yang mengejutkan dari hampir rampungnya perhitungan di tingkat nasional. Potretnya hampir sama dengan perhitungan quick count,” kata Juru Bicara Timnas AMIN Billy David Nerotumilena kepada Republika, Jumat (15/3/2024).
Namun, Billy menyampaikan bahwa pihaknya tetap meyakini adanya dugaan kecurangan atau pelanggaran Pemilu yang terjadi dalam keberjalanan Pilpres 2024. Terutama mengenai penggelembungan suara melalui sistem informasi rekapitulasi (sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kami perlu tegaskan hasil ini tidak mengubah rencana yang akan ditempuh Timnas AMIN. Langkah dan kinerja Timnas AMIN tetap solid untuk pembuktian dugaan kecurangan, ataupun langkah konstitusional lain di Bawaslu, MK, ataupun pengguliran hak angket di DPR,” tegasnya.
Billy memastikan, Timnas AMIN tidak akan gentar dengan hasil perhitungan suara resmi dari KPU tersebut. Upaya untuk menguak dugaan kecurangan pemilu disebut akan terus diperjuangkan.
“Kami akan tetap membuktikan dan memberikan edukasi kepada publik bahwa pelaksanaan pemilu kali ini adalah pemilu terburuk, yang dipenuhi dengan tindak-tindak kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif,” ujarnya.
Billy mengatakan, Tim Hukum Nasional (THN) Timnas AMIN dan Tim IT Timnas AMIN masih melakukan pengumpulan data, temuan, dan bukti terjadinya kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
“Setelah itu (pengumpulan data) tentu diformulasikan sebagai laporan legal dan teknokratis sebagai bahan ajuan. Semua sudah hampir siap dan menunggu momentum saja,” kata Billy.
Billy melanjutkan, saat ini partai politik Koalisi Perubahan –Partai Nasdem, PKB, dan PKS- juga tetap berfokus pada menguak kecurangan dalam Pilpres. Sehingga, ia mengaku pihaknya berhati-hati terhadap adanya pengalihan isu.
“Kerja partai politik dan Timnas tetap fokus dan tidak membuka celah sedikitpun ikut dalam pusaran pengalihan isu, seperti polemik pencalonan Pak Anies dalam pilgub, pemindahan ibu kota, dan lain-lain. Perjuangan harus dituntaskan,” ujarnya.