Kamis 07 Mar 2024 19:36 WIB

Isyarat Golkar untuk Jokowi dan Sindiran dari PDIP

Jokowi diisukan akan bergabung ke Golkar setelah pisah jalan dengan PDIP.

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kiri) dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (kedua kanan) saat menghadiri acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Perayaan HUT ke-58 Partai Golkar tahun 2022 ini mengusung tema Golkar Menang Rakyat Sejahtera.
Foto:

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pada Kamis (7/3/2024), menanggapi isu yang menyebut Presiden Jokowi akan berlabuh ke Partai Golkar. Ia pun menyebut pihaknya melakukan stelsel aktif.

Dalam kaitannya dengan kewarganegaraan, stelsel aktif adalah seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa). Sedangkan stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa melakukan sutu tindakan hukum tertentu (naturalisasi Istimewa).

"Ya kami kan stelselnya aktif, seseorang kalau cocok bisa masuk," ujar Hasto di Kompleks Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Kemudian, Hasto menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dari Jokowi. Namun PDIP tegas menolaknya, karena permintaan tersebut tak sesuai dengan konstitusi.

"Kalau kemudian nggak cocok karena perpanjangan permintaan tiga periode nggak dipenuhi, itu stelsel aktif dan itu konstitusi kita mengatur keanggotaan, itu stelsel aktif," ujar Hasto.

Di samping itu, ia menyindir Jokowi bahwa jati diri seseorang dinilai dari konsistensinya. Dalam hal ini adalah pilihannya terhadap partai politik.

"Secara normatif memang seseorang itu bebas menentukan pilihannya secara merdeka, tetapi rakyat juga akan tahu mana yang kemudian membesarkan, mana yang kemudian menggunakan cara-cara pragmatis demi kekuasaan," ujar Hasto.

photo
Elektabilitas Parpol Berdasarkan Survei Desember 2023 - (infografis Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement