REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) yang didirikan oleh 30 Lembaga Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah akan menyelenggarakan Pengukuhan Pengurus dan Klinik Bisnis MCEBI periode 2023-2025, pada Rabu (28/2/2024). Acara ini dilaksanakan secara hybrid (di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Zoom Meeting) dan yang akan melantik para pengurus, Dr Ir Paristiyanti Nurwardani, M P.
Acara bertajuk Studentpreneurs In Facing Challenges and Opportunities In The Era of Society 5.0 yang dilaksanakan secara hybrid, digelar di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP UMJ), Rabu (28/2/2024). Dalam sambutannya Paristiyanti mendorong Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) harus menjadi pioneer dalam mendorong akselerasi peningkatan presentase jumlah wirausahawan. Sangat sedikit mahasiswa yang mau berwirausaha.
Usai pengukuhan, acara dilanjutkan dengan peringatan Milad MCEBI ke 2. Dalam usianya menginjak dua tahun, MCEBI telah melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari melakukan klinik bisnis, bootcamp, mengikuti berbagai bazar dan pameran, serta mendampingi mahasiswa melakukan sertifikasi produk dan mengikuti temu bisnis bersama eksportir.
Klinik Bisnis dan bootcamp studentpreneur merupakan agenda tahunan. Klinik Bisnis merupakan sharing session Studentpreneur bersama praktisi dan pakar. Tahun ini Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si. ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang melakukan dialog dengan lima studentpreneur terbaik saat bootcamp Juli 2023 di Menoreh Yogyakarta.
Mereka adalah Atikah Nur Azizah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Priska dari ITBM Bali, Sunarti dari UM Ponorogo, dan 2 dari UMKalimantan Timur sebagai pendatang baru di dunia bisnis jasa. Klinik Bisnis 2 tahun MCEBI mendapatkan model pengembangan inkubasi bisnis dan kewirausahaan melalui elaborasi softskill untuk menghasilkan produk jasa dengan penggunaan IT dan AI seperti, fintech dalam transaksi, pengolahan data bisnis, analisa pasar, ataupun menejemen resiko dan sejenisnya.
Ketua Majelis Diktilitbang memberikan kiat kepada para panelis studentpreneur untuk tidak terpaku kepada produk barang apalagi kuliner yang semakin menjamur. Mahasiswa mesti mengembangkan keilmuan yang diperolehnya di perguruan tinggi untuk menghasilkan produk jasa yang lebih dibutuhkan setelah Artificial Inteligence menjadi kebutuhan pasar.
Sedangkan Prof Nadratuzzaman Hosen ketua LPHKHT (lembaga pemeriksa halal) PP Muhammadiyah menyatakan, mahasiswa haruslah menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar bukan hanya berdasarkan tren memiliki usaha. Pada kegiatan ini peserta adalah perwakilan dari PTMA seluruh Indonesia yang terdiri dari para mahasiswa, pengurus dan pembina inkubator, tenant inkubator, tamu undangan dari kalangan civitas akademika dan PP Muhammadiyah.
Endang Rudiatin ketua MCEBI mengatakan Klinik Bisnis ini merupakan agenda tahunan yang sebelumnya bersama praktisi pengusaha, kali ini bersama akademisi untuk menentukan model inkubasi ke depan. Society 5.0 adalah tentang mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan kita dengan cara yang lebih cerdas, manusiawi, dan berkelanjutan. Endang mencanangkan tahun selanjutnya MCEBI akan difokuskan pada penciptaan usaha produk jasa yang mengandalkan softskill dalam bisnisnya.
Sejalan dengan kiat-kiat Prof Bambang Setiaji agar para studentpreneur tidak hanya menghasilkan produk-produk kuliner sebagaimana yang banyak di resto-resto melainkan mulai membangun usaha dengan pengembangan keilmuan yang didapatkan saat kuliah, misal mahasiswa kedokteran tidak harus menghasilkan produk kuliner melainkan membuka bisnis konsultasi ataupun analisa untuk pemecahan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreatif, memenej orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan keputusan, mampu bernegosiasi, dan softskill yang lain.
Acara Pengukuhan dan Klinik Bisnis dihadiri para dosen pengurus MCEBI, peserta mahasiswa, para rektor PTMA di mana pengurus MCEBI bertugas sebagai dosen. Para Rektor PTMA yang hadir secara luring seperti Rektor UNIMUDA Sorong Dr Rustamadji, MSi, Rektor UM Berau Dr H Muhammad Bayu, MM, Wakil Rektor III UMT Dr Enawar, SPd, MM.
Sementara terdapat 20 rektor yang bergabung secara online. Pengurus MCEBI terdiri dari 32 PTMA. Rektor UM Jakarta Ma’mun Murod menyampaikan UMJ menjadi salah satu pioneer dalam pembentukan MCEBI. UMJ menjadikan kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib bagi para mahasiswa sebagai bentuk dukungan Universitas.
Ketua MCEBI Endang Rudiatin dalam sambutannya juga menyebutkan besarnya andil UMJ dalam melahirkan dan membesarkan MCEBI, bekerja sama dengan warek 4 di bidang Kemahasiswaan Septa Chandra, para mahasiswa UMJ yang ikut menggerakkan MCEBI sering difasilitasi dalam berbagai kegiatan.