REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, mengaku tidak heran melihat PDIP kembali berpeluang besar berhasil mendapatkan kursi lagi di Senayan dari Daerah Pemilihan Sumatra Barat (Dapil Sumbar).Pada Pileg 2019, PDIP gagal mengirimkan kadernya untuk menduduki kursi DPR dari Sumbar.
Menurut Asrinaldi, PDIP gagal mendapatkan suara maksimal dan mendapatkan kursi DPR dari Sumbar pada 2019, karena figur caleg yang didaftarkan tidak sesuai dengan kriteria masyarakat Sumbar. Sepertinya, hal itu disadari PDIP hingga berubah strategi pada 2024.
"Sejak dulu saya katakan, PDIP menang atau kalah di Sumbar itu bukan soal ideologi partainya. Tapi figur-figurnya," kata Asrinaldi kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Dua caleg yang suaranya cukup tinggi di Dapil 1 Sumbar adalah Ketua DPD PDIP, Alex Indra Lukman dan Zahra Mardiah Anwar. Zahra merupakan putri dari Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar.
Asrinaldi menyebut Zahra yang merupakan pendatang baru di dunia politik mampu mendapatkan suara cukup tinggi karena bantuan sang ayah yang ikut turun berkampanye. Sehingga masyarakat dapat mengenal lebih dekat sosok Zahra.
Sedangkan Alex selain menjadi ketua DPD PDIP Sumbar, juga pernah terpilih sebagai anggota DPR RI dari Sumbar periode 2014-2019. "Kalau misal caleg lain dari PDIP sama-sama mau turun berkampanye, PDIP bisa mendapatkan lebih dari satu kursi di DPR RI dari Sumbar," ujar Asrinaldi.
Pantauan Republika.co.id hingga Selasapukul 14.00 WIB, rekapitulasi suara di lama KPU untuk Dapil I Sumbar sudah 78,04 persen. Dari jumlah itu, PDIP mendapatkan 124.072 suara atau 11,07 persen. Alex tercatat sudah mendapatkan 42.656 suara.
Selain dia, suara PDIP di Sumbar juga terangkat oleh sosok Zahra Mardiah Anwar. Zahra yang juga dari Dapil 1 Sumbar kini mendapatkan 41.547 suara. Dengan begitu, akan terjadi persaingan ketat antara Alex dan Zahra untuk mendapatkan jatah kursi PDIP dari Dapil 1 Sumbar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
