REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang, menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Berdasarkan laman BMKG yang dipantau di Jakarta, Kamis (22/2/2023), disebutkan hujan lebat diprakirakan turun di sejumlah wilayah di Indonesia dengan 14 daerah berstatus waspada akibat dampak hujan yang ditimbulkan.
Ke-14 daerah berstatus waspada tersebut, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Sementara beberapa wilayah lain diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai kilat ataupun petir, seperti di Kabupaten dan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Kabupaten Morowali dan Morowali Utara di Sulawesi Tengah.
Dengan data yang sama, BMKG memprakirakan beberapa wilayah lain hanya mengalami cuaca cerah berawan, seperti di Provinsi Bali, DIY, Kalimantan Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Riau, dan Sumatera Barat. Untuk wilayah DKI Jakarta, mayoritas pada pagi hari mengalami cerah berawan dan serentak mengalami cuaca berawan pada siang hari.
Bergeser ke malam hari, beberapa wilayah Jakarta, seperti Jakarta Selatan dan Timur diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas ringan. Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto pada Rabu (21/2/2024) menjelaskan hasil analisa cuaca tersebut menandakan, upaya kesiapsiagaan cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi mesti ditingkatkan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Kesiapsiagaan itu berlaku setidaknya hingga akhir Februari 2024, curah hujan tinggi rata-rata berkisar 150 mili meter – 300 mili meter, bahkan berpotensi lebih. Selain itu, BMKG juga memprediksi penduduk di sebagian besar wilayah pesisir dan laut Indonesia mengalami risiko bahaya gelombang sedang hingga sangat tinggi karena dampak ultraviolet sinar matahari (UV).
Hal tersebut didapatkan berdasarkan laporan indeks ultraviolet sinar matahari (UV) yang diekspos pada laman media sosial Instagram @infobmkg. Dalam laporan tersebut diketahui gelombang sinar UV akan datang mulai dari Indonesia bagian timur hingga Indonesia barat. Adapun risiko bahaya sangat tinggi puncaknya diprediksi terjadi pukul 12.00 waktu setempat dengan level delapan hingga 10 pada darah pesisir dan laut.
Untuk itu, BMKG merekomendasikan agar meminimalkan waktu di bawah paparan matahari hingga pukul 16.00 waktu setempat, mengenakan pakaian pelindung, kacamata hitam saat berada di luar ruangan, pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam, dan hindari permukaan yang cerah seperti pasir dan air, karena akan meningkatkan paparan UV yang berdampak pada kesehatan kulit.