Kamis 22 Feb 2024 01:45 WIB

Demokrat Masuk Kabinet, Perseteruan Antara Jokowi dan Megawati Berpotensi Kian Meruncing

Dengan menggandeng Demokrat, Jokowi dinilai ingin lepas dari bayang-bayang Megawati.

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Jokowi dan Megawati kini pisah jalan secara politik. (ilustrasi)
Foto:

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan keputusan Jokowi merangkul Partai Demokrat masuk ke dalam pemerintahan membuktikan bahwa Jokowi sudah benar-benar terlepas dari bayang-bayang PDIP dan Megawati Soekarnoputri. Selama ini menurut Khoirul, Jokowi dan Demokrat sudah berupaya untuk bersatu, tetapi upaya itu selalu terhalang karena Megawati masih belum mau berdamai dengan Demokrat dan keluarga SBY. 

"Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi seolah menegaskan bahwa Jokowi saat ini independen dan tidak lagi berada di bawah bayang-bawang dan intervensi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut informasi, memang sejak 2019 Jokowi ingin mengajak AHY masuk ke pemerintahan, namun terhalang veto politik Megawati karena AHY adalah anak SBY," kata Khoirul, Rabu (21/2/2024).

Khoirul menyebut meskipun hanya menjabat delapan bulan, AHY akan bisa mendapatkan double portofolio di pemerintahan pada 2024 ini. Pertama sebagai Menteri ATR, dan pada Oktober 2024 nanti akan menjadi menteri baru di kabinet Prabowo-Gibran jika dinyatakan menang secara sah oleh KPU. Hal ini menurut Khoirul  akan menghapus semua cibiran tentang stempel 'tidak berpengalaman' yang selama ini di-stereotype-kan ke AHY.

"Bahkan, posisi AHY yang menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang juga seorang mantan Marsekal atau Jenderal Bintang Empat dan juga mantan Panglima TNI, sehingga menghapus stereotype yang selama ini membayangi AHY pangkat Mayor TNI. Ini menjadi bukti  akselerasi bagi AHY pasca keputusannya masuk ke dunia politik," ucap Khoirul.

 

Ia juga melihat keuntungan untuk Jokowi dengan memasukkan AHY adalah, bisa memastikan Demokrat ikut bekerja optimal untuk menjamin Jokowi bisa soft-landing di akhir pemerintahannya. Dengan kata lain, kehadiran Demokrat ini bisa menghadirkan proteksi politik untuk mengantisipasi potensi turbulensi di fase akhir pemerintahan Jokowi. Terutama jika akhirnya PDIP mulai menyalakan mesin politik bercorak oposisi ke depan. 

"Karena itu, rekrutmen Demokrat ini merupakan langkah strategis yang jitu oleh pemerintahan Jokowi, sekaligus untuk menciptakan landasan yang lebih kokoh bagi transisi kekuasaan ke kepemimpinan yang lebih smooth," kata Khoirul menambahkan.

In Picture: AHY Resmi Masuk Jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju

photo
 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement