REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono mengatakan bahwa pihaknya masih fokus terhadap keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ia belum memikirkan ajakan dari Prabowo Subianto yang unggul dalam hasil hitung cepat berbagai lembaga survei.
"PPP belum berpikir itu, PPP sedang menunggu ya hasil data, ya terutama yang paling utama adalah C1 plano. Itulah data yang real di TPS, nah kita kumpulkan dulu ya seperti apa nanti hasilnya, itu yang utama jadi landasan," ujar Mardiono di Gedung High End, Jakarta.
Ia mengatakan, PPP belum akan mengambil sikap ihwal posisi partainya setelah selesainya Pemilu 2024. Sebab, penghitungan resmi dari KPU baru akan selesai pada Maret mendatang.
"Saya tidak mau langkah-langkah yang saya lakukan itu atau kebijakan-kebijakan politik itu berdasarkan rangkuman dari asumsi-asumsi," ujar Mardiono.
"Jadi sabar, Insya Allah nanti akan saya sampaikan bahwa teman-teman media," sambungnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto berjanji akan merangkul semua kekuatan ketika dirinya menjadi presiden. Hal itu disampaikan saat hasil hitung cepat atau quick count raihan suara Pilpres 2024 menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan para kompetitornya.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut dirinya dan Gibran Rakabuming Raka akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia. Pemerintahannya kelak tidak akan membedakan-bedakan rakyat berdasarkan latar belakangnya.
"Apapun sukunya, apapun kelompok etnisnya, apapun rasnya, apapun agamanya, apapun latar belakang sosialnya, seluruh rakyat Indonesia akan menjadi tanggung jawab kami untuk menjaga kepentingannya," ujar Prabowo.