Kamis 15 Feb 2024 16:51 WIB

Satgas Pangan Polri Klaim Stok Beras di Daerah Sudah Cukup

Satgas Pangan Polri mengeklaim ketersediaan beras di sejumlah daerah sudah cukup.

Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Satgas Pangan Polri mengeklaim ketersediaan beras di sejumlah daerah sudah cukup.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Satgas Pangan Polri mengeklaim ketersediaan beras di sejumlah daerah sudah cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan ketersediaan beras di sejumlah daerah cukup meskipun terjadi kenaikan harga yang disebabkan beberapa faktor.

"Hingga saat ini kondisi ketersediaan beras di daerah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua masih aman," kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Whisnu Hermawan di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga

Whisnu mengatakan Satgas Pangan Polri melakukan pengecekan dan pengawasan produksi serta pendistribusian beras di berbagai daerah, menyusul terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga beras di sejumlah wilayah.

Target pengawasan dan pemantauan dilakukan di daerah yang menjadi sentra produksi beras, karena beberapa daerah memiliki perbedaan karakteristik dalam teknis pendistribusiannya.

"Kami juga melakukan pengawasan terhadap jalur-jalur pendistribusiannya, sehingga diharapkan diharapkan tidak ada daerah yang kekurangan stok beras," katanya.

Whisnu mengatakan, untuk tempat penggilingan beras, gudang-gudang penyimpanan,toko ritel modern dan pasar tradisional terus dipantau untuk mengetahui kondisi terkini terkait produksi dan pasokan beras bila mengalami hambatan.

Kegiatan monitoring ketersediaan dan harga beras di daerah, kata dia, dikendalikan langsung oleh masing-masing Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda di satuan wilayah dan nantinya dilaporkan ke Satgas Pangan Bareskrim Polri.

"Kegiatan monitoring juga bekerja sama dengan dinas provinsi terkait guna memastikan kondisi di lapangan," ujarnya.

Terkait perbedaan harga jual, menurut jenderal polisi bintang satu itu, kondisi tersebut terjadi karena perbedaan Harga Eceran Tertinggi (HET). "Untuk harga memang ada perbedaan HET sesuai dengan zonanya masing-masing," kata Whisnu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement