Selasa 13 Feb 2024 16:33 WIB

Mensesneg Bantah Adanya Pertemuan Antara Presiden Jokowi dan Andi Widjajanto

Menurut Pratikno, hari yang disebut Andi Widjajanto, Jokowi ada di Arab Saudi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah pernyataan Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto yang menyebut telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua hari sebelum Gibran Rakabuming dideklarasikan sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Andi dikenal memiliki kedekatan dengan Jokowi dan pernah menjadi gubernur Lemhannas dan sekretaris kabinet (seskab). Menurut dia, dari agenda yang diterimanya, tidak ada pertemuan tersebut.

Baca Juga

"Dua hari sebelum pengumuman Mas Gibran sebagai cawapres. Ya tidak benar lah. Tidak benar ada pertemuan antara Bapak Presiden dengan Pak Andi dua hari sebelum pengumuman Mas Gibran sebagai cawapres," kata Pratikno dalam video yang diterima di Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Dia menjelaskan, deklarasi cawapres Gibran dilakukan pada 22 Oktober 2023. Sedangkan dua hari sebelum deklarasi atau pada 20 Oktober 2023, Presiden Jokowi masih melakukan kunjungan kerja di Arab Saudi.

"Jadi tanggal 16 Oktober bapak Presiden terbang ke RRT (Cina), lanjut ke Arab Saudi, tiba di Jakarta tanggal 21 Oktober dini hari jam tiga pagi. Jadi gak benar ada pertemuan itu. Pak Presiden masih di Arab Saudi kok," ujar Pratikno.

Dalam pernyataan yang disampaikan di acara Political Show, Andi menyebut, saat pertemuan dengannya Jokowi menyampaikan tiga hal. Di antaranya, pasangan Prabowo-Gibran akan menang, PSI akan masuk parlemen, dan suara PDIP akan turun di Pemilu.

Bahkan, menurut Andi, saat itu Jokowi mengatakan bahwa PDIP hebat jika nanti bisa mengalahkannya. Mengenai hal itu, Pratikno juga membantahnya. Menurut Pratikno, jika pertemuan antara Andi dan Jokowi saja tidak terjadi, maka isi pertemuan yang disampaikan Andi tersebut juga tidak ada.

"Ya pertemuannya aja gak ada kok. Ya kalau pertemuannya gak ada isi pertemuannya juga gak ada," ujar eks rektor UGM tersebut.

Pratikno menjelaskan, pertemuan Andi sebagai gubernur Lemhannas dengan Jokowi terakhir kali dilakukan pada 4 Oktober 2023 dalam acara arahan presiden kepada para peserta PPRA dan PPSA Lemhannas di Istana Negara. Pratikno mengaku, selama maupun setelah acara berlangsung, terus mendampingi presiden.

Dia menyebut, Andi saat itu hanya menghadiri acara tersebut dan tidak bertemu empat mata dengan presiden. "Saya ikuti podcast-nya dan juga pernyataan berikutnya yang seakan-akan bapak Presiden katanya dinyatakan bisa kamu mengalahkan saya kira-kira gitu. Itu tidak benar sama sekali," lanjut Pratikno.

Jokowi bukan figur sombong...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement