Senin 12 Feb 2024 20:47 WIB

Jumlah Penumpang Kereta Meningkat 20 Persen Jelang Pencoblosan

KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang kereta sebesar 20 persen jelang pencoblosan

Peserta dan petugas pemilu (Ilustrasi). KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang kereta sebesar 20 persen jelang pencoblosan.
Foto: Republika TV
Peserta dan petugas pemilu (Ilustrasi). KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang kereta sebesar 20 persen jelang pencoblosan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah penumpang kereta api meningkat 20 persen menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari.

Berdasarkan data pada Senin (12/2/2024), sebanyak 108.218 tiket kereta api jarak jauh telah terjual. Jumlah itu meningkat 20 persen dibandingkan kondisi normal yang rata-rata sekitar sebanyak 90 ribu penumpang.

Baca Juga

"Angka penjualan tiket akan terus meningkat karena penjualan masih berlangsung," kata Vice President Public Relations KAI Joni Martinus.

Joni merinci para penumpang tersebut menuju berbagai daerah seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Solo, dan kota lainnya. Untuk mengakomodasi pelanggan pada periode 12-18 Februari 2024 tersebut, KAI menyiapkan 1.502 kereta api jarak jauh atau rata-rata 214 perjalanan per hari.

Selain itu, menjelang masa pemungutan suara Pemilu 2024, lanjut Joni, KAI juga mengintensifkan upaya pengamanan di area perkeretaapian.

"Langkah-langkah keamanan ini diimplementasikan untuk memastikan keselamatan pelanggan serta kelancaran operasional kereta api menjelang periode pemungutan suara pada Pemilu 2024," ujarnya.

Ia mengatakan KAI secara aktif bekerja sama dengan TNI/Polri untuk meningkatkan pengawasan dan optimalisasi pengamanan di kereta api, stasiun-stasiun serta jalur kereta api dan perlintasan sebidang.

Untuk pengamanan di kereta api, petugas memastikan bahwa penumpang tidak terganggu kenyamanannya oleh penumpang lain. KAI juga mengantisipasi potensi bentrok antar pendukung yang bersamaan naik kereta api.

Pengamanan di stasiun-stasiun, KAI mengantisipasi jika dijadikan titik kumpul pemberangkatan pendukung peserta pemilu.Antisipasi juga dilakukan untuk vandalisme terhadap stasiun dan kereta api.

"Pelaksanaan pengamanan di stasiun dilakukan sesuai SOP (prosedur operasi standar) serta menggunakan metal detector dan inspector mirror di stasiun-stasiun tertentu," ucap Joni.

Sementara itu, optimalisasi pengamanan jalur kereta api juga dilakukan dengan melakukan patroli mobile sepanjang lintas jalur kereta api. Selain itu, juga dilakukan antisipasi pelemparan terhadap kereta api.

Pada pengamanan di perlintasan sebidang, KAI menempatkan personel serta memasang peralatan dan rambu-rambu keselamatan di perlintasan yang rawan kecelakaan.

KAI juga bekerja sama dengan aparat kewilayahan dalam rangka penanganan keamanan dan keselamatan serta penindakan dan penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran di perlintasan sebidang.

Joni mengatakan bahwa sejauh ini seluruh aktivitas layanan perkeretaapian berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berkaitan dengan kegiatan menjelang masa pemungutan suara pemilu.

"Upaya peningkatan pengamanan ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pelanggan selama periode pemungutan suara sehingga perjalanan menggunakan kereta api tetap menjadi pilihan transportasi yang aman dan efisien," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement