Rabu 07 Feb 2024 18:52 WIB

Banjir Grobogan, Ganjar Minta Relawan Utamakan Korban Ibu Hamil

Ganjar meminta relawan mengutamakan korban banjir Grobogan dari ibu hamil.

Seorang anak menerobos banjir di samping rumah yang roboh di Desa Gubug, Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024). Ganjar meminta relawan mengutamakan korban banjir Grobogan dari ibu hamil.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Seorang anak menerobos banjir di samping rumah yang roboh di Desa Gubug, Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024). Ganjar meminta relawan mengutamakan korban banjir Grobogan dari ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden RI Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kabupaten Grobogan dan seluruh sukarelawan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud untuk memperhatikan ibu hamil, kelompok rentan, serta balita untuk segera mendapat prioritas pertolongan akibat banjir bandang di Grobogan, Jawa Tengah.

"Didata, dan paling penting ibu hamil, kelompok rentan dan balita bisa diutamakan," ujar dia saat mendatangi korban banjir bandang di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jateng, Rabu (7/2/2024).

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, dia berdialog dengan masyarakat setempat untuk mendengarkan informasi terkait dengan banjir sekaligus aspirasi untuk penanganan bencana alam tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, banjir di Grobogan disebabkan adanya tanggul jebol. Oleh karena itu, Ganjar telah menyatakan kepada Bupati Grobogan Sri Sumarni agar pemkab dapat merespons dengan cepat guna menangani kondisi darurat.

Selain itu, Ganjar juga mengajak seluruh sukarelawan di Kabupaten Grobogan untuk turun lapangan bergotong royong membantu korban banjir.

"Kami mau kampanye terbuka di sini, maka kami ajak sukarelawan untuk bergotong royong membantu," ucap mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Ke depan, kata dia, pemerintah harus mampu menangani bencana banjir mulai dari hulu agar bencana alam tersebut tak terulang.

"Di sisi hulu mesti dibereskan daerah yang gundul perbaikan sungai yang tanggulnya rusak memang harus dilakukan. Ini biasanya BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Brantas) yang akan banyak PR-nya (pekerjaan rumah). Hulunya harus diperbaiki," ungkap Ganjar.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih menyatakan bahwa tanggul Sungai Jragung di Kecamatan Karangawen, Kabupaten Grobogan, Jateng, mengalami jebol pada Senin (6/2) malam akibat tidak kuat menahan debit air yang meningkat menyusul curah hujan tinggi.

Akibat kejadian tersebut, kata Endang, air menggenangi permukiman penduduk dan areal pertanian milik warga. Selain banjir akibat tanggul jebol, hujan deras yang terjadi pada Senin (5/2) malam juga mengakibatkan volume air di tiga daerah aliran sungai (DAS), yakni Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang di Grobogan meluap.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Grobogan saat ini setidaknya merendam 2.662 rumah dan 56 hektare lahan persawahan.

Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng yang diterima pukul 12.00 WIB pada hari Selasa (6/2), banjir di Grobogan berdampak di 32 desa pada 12 kecamatan di wilayah tersebut.

Tak hanya merendam rumah dan sawah, banjir turut menggenangi 6 unit fasilitas pendidikan, satu rumah ibadah, satu kandang sapi, hingga merusak talut dan infrastruktur jalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement