REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto melontarkan sindiran kepada pihak-pihak yang menentang kebijakan hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang digagas Presiden Jokowi dan hendak dilanjutkan oleh pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran.
Sindiran itu ia lontarkan saat berpidato dalam acara kampanye akbar Partai Demokrat di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024) sore. Prabowo awalnya menyebut hendak menyusun tim atau kabinet yang hebat jika terpilih sebagai presiden 2024-2029.
Kabinet tersebut, kata dia, akan memberantas korupsi dari bumi Indonesia. Kabinet yang ia pimpin juga akan melanjutkan kebijakan hilirisasi. Kendati begitu, Prabowo menduga pasti ada saja pihak-pihak yang akan mencemooh kebijakan tersebut sebagaimana sudah terjadi sekarang.
"Nanti akan ada yang nyinyir lagi, ada yang mengatakan bahwa kekayaan alam kita boleh dijual murah, dijual mentah-mentah ke bangsa asing," ujarnya.
Prabowo menegaskan, pemerintahannya nanti akan melakukan hilirisasi atau mengolah semua sumber daya alam (SDA) di dalam negeri. Dia lantas bertanya kepada ribuan masyarakat dan simpatisan Partai Demokrat yang hadir, "apa kata lain untuk pengolahan SDA di dalam negeri?"
Sebagian dari mereka yang hadir serentak menyebut "hilirisasi". "Ini rakyat Malang ngerti hilirisasi. Ada profesor-profesor di Jakarta yang nggak ngerti-ngerti," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Tak diketahui pasti siapa ‘profesor’ yang dimaksud oleh Prabowo. Hanya saja, dalam dua pekan terakhir kubu Prabowo-Gibran dan dan kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin saling berbalas serangan terkait hilirisasi.
Kubu 01 berulang kali menyebut pemerintah melakukan hilirisasi nikel dengan cara ugal-ugalan. Kubu 02 balik menyerang dengan menuding kubu 01 ingin menghentikan program hilirisasi yang berarti pro-asing.