REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya Mahmud Efendi mengungkapkan, 12 ABK kapal Putra Sumber Mas yang sebelumnya hilang dan diselamatkan TB (Tug Boat) Kharisma Bahari telah berhasil dipindahkan ke KN SAR 249 Permadi. Mereka kemudian akan dievakuasi ke Surabaya.
"Proses evakuasi kedua belas ABK kapal Putra Sumber Mas berjalan dengan baik. Selama sekitar dua jam, tim Basarnas Surabaya memindahkan mereka secara bertahap dengan menggunakan satu unit kapal sekoci," kata Mahmud, Jumat (26/1/2024).
Proses pemindahan ABK kapal Putra Sumber Mas dari TB Kharisma Bahari ke KN SAR 249 Permadi dilakukan di perairan laut utara Pulau Bali. Kondisi cuaca pun cukup bersahabat selama proses pemindahan korban dilakukan.
KN SAR 249 Permadi kemudian melanjutkan pelayaran menuju ke Surabaya untuk mengantarkan 12 ABK kapal Putra Sumber Mas. Rencananya, mereka akan dievakuasi ke darat melalui Dermaga Navigasi Pelabuhan Tanjung Perak.
Sementara itu, Tim SAR gabungan juga masih melakukan pencarian terhadap tiga ABK kapal Putra Sumber Mas yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Adapun identitas 12 ABK kapal Putra Sumber Mas yang ditemukan selamat tersebut yaitu Rohmat M (33), Agus Gani S (42), Andriko Johan T (23), Suburno (23), Anton (31), Muh Nizar F (21), Kasno (43), Ali F (55), Slamet R (32), Harnanto (38), Muh Ali R (25), dan Mulyono (25).
Diberitakan sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya mengerahkan KN SAR 249 Permadi dan RIB 01 untuk mencari 15 ABK Kapal Putra Sumber Mas di perairan laut utara Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura.
Kapal Putra Sumber Mas ini berangkat dari pelabuhan Brondong Lamongan untuk mencari ikan di perairan laut sekitar Pulau Masalembu, Sumenep, Madura, pada Sabtu (6/1/2024). Setelah melaut selama 14 hari, Kapal Putra Sumber Mas berencana kembali ke Lamongan melewati perairan laut utara Pulau Madura.
Kemudian, pada Sabtu (20/1/2024), sekitar pukul 07.30 WIB, kapal mengalami mati mesin karena kemasukan air laut. Seorang ABK, Ubaid, menginformasikan kejadian ini kepada Kapid (nahkoda yang tidak berlayar), untuk kemudian diteruskan kepada pemilik kapal dan perhimpunan nelayan Pelabuhan Dungkek untuk bantuan pencarian. Karena pencarian tidak membuahkan hasil, nelayan kemudian melaporkan ke petugas Satpolairud Polres Sumenep.