Selasa 16 Jan 2024 17:24 WIB

Kolaborasi Teknologi demi Dukung Kelautan Perikanan

Kerja sama berfokus pada kegiatan pembuatan informasi zona penangkapan ikan.

Para pekerja dan nelayan beraktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). TPI Karangsong menjadi bagain penting bagi Kabupaten Indramayu karena, kabupaten Indramayu yang memiliki potensi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Ikan-ikan yang berada di TPI tersebut ditangkap dari berbagai perairan di Indonesia, seperti perairan Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Papua.
Foto: Republika/Prayogi
Para pekerja dan nelayan beraktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). TPI Karangsong menjadi bagain penting bagi Kabupaten Indramayu karena, kabupaten Indramayu yang memiliki potensi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Ikan-ikan yang berada di TPI tersebut ditangkap dari berbagai perairan di Indonesia, seperti perairan Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dalam mengoptimalkan pengembangan teknologi dan sistem yang mendukung sektor kelautan dan perikanan.

Kepala Dislutkan Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Selasa (16/1/2024), mengatakan kerja sama dalam kajian potensi kelautan bersama ITB berfokus pada kegiatan pembuatan informasi zona penangkapan ikan atau fishing ground, yakni secara spasial dan temporal, serta pembentukan sistem monitoring otomatis pada shrimp estate. "Dilanjutkan pengembangan aplikasi Geoportal Laut Berkah milik Dislutkan Kalteng agar lebih interaktif dalam memberikan layanan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL)," terangnya.

Baca Juga

Darlianjah menjelaskan tujuannya adalah untuk semakin memperkaya baik informasi maupun data mengenai potensi kelautan serta kondisi perairan laut di provinsi setempat. Lebih lanjut disampaikannya, program prioritas berupa pembangunan klaster tambak udang atau shrimp estate modern berkonsep zero waste dan berkelanjutan di Desa Sungai Raja Kabupaten Sukamara memiliki luas 40,17 hektare.

"Saat ini, shrimp estate dalam tahap uji konstruksi, uji kelistrikan dan finishing. Setelah selesai maka segera kita lakukan penebaran benur udang vaname. Jadi untuk mendukung keberhasilan produksinya, diperlukan teknologi sistem monitoring otomatis terhadap pertumbuhan udang vaname, kualitas air tambak dan pemberian pakan," ujar Darlianjah.

Kemudian dia menjabarkan, peningkatan atau pengembangan aplikasi Geoportal Laut Berkah bertujuan membantu nelayan dan para pelaku usaha yang ingin berinvestasi di Kalimantan Tengah. "Yakni memberikan informasi yang akurat mengenai zona penangkapan ikan, peta tata ruang laut yang lebih interaktif dan sistem permohonan pertimbangan teknis KKPRL secara online atau daring," terangnya.

Sebelumnya perwakilan FITB ITB, Aditya Rakhmat Kartadikaria menyambut baik tema-tema kegiatan dalam jalinan kerja sama yang disampaikan Dislutkan Kalteng yang nantinya dilaksanakan bersama-sama. "Kami menyambut baik kerja sama antara Pemprov Kalteng dengan ITB ini, dan kami yakin dengan adanya pengalaman serta kemampuan kami diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan sektor kelautan di Kalimantan Tengah," tuturnya.

Adapun pemantapan kerja sama antara Dislutkan Kalteng bersama FITB ITB, sebagai tindak lanjut kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Institut Teknologi Bandung tentang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement