Jumat 12 Jan 2024 21:25 WIB

Polda Jatim Bantah Tuduhan Hasto Soal Intimidasi Kepala Daerah dari PDIP

Salah satu kepala daerah PDIP disebut ditekan agar tidak fokus dukung Ganjar-Mahfud.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.
Foto:

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pernah meyakini tingginya suara untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD jelang Pilpres 2024. Namun, penurunan terjadi karena adanya intimidasi terhadap pemilih jelang kontestasi nasional.

"Dengan kualitas debat tadi akan semakin mendorong undecided voters untuk berpihak Pak Ganjar, tetapi ada satu lagi, yaitu unspoken voters, pemilih yang kemarin menyembunyikan pemilihannya kemarin karena ada yang diintimidasi," ujar Hasto belum lama ini.

"Ada rekan jurnalis yang diintimidasi, ada kepala desa yang diintimidasi, sehingga kehadiran 'Ada Ganjar Jangan Gentar' 'Ada Mahfud Jangan Takut' itu merupakan respons dari rakyat atas berbagai intimidasi itu," ujar Hasto, melanjutkan.

Di samping itu, ia menyinggung adanya operasi bantuan sosial (bansos) yang juga mempengaruhi hasil survei belakangan ini. Namun, Hasto kemudian menyebut bahwa upaya-upaya tersebut tak berhasil meningkatkan elektabilitas Prabowo Subianto secara signifikan.

"Bahwa berbagai upaya dilakukan oleh Pak Prabowo, tetapi hanya hasilnya 38 persen. Artinya 62 persen publik menolak Pak Prabowo, artinya dalam situasional seperti ini, ini ada opportunity yang sangat besar," ujar Hasto.

"Apalagi Pak Ganjar sudah melaunching KTP Sakti, di mana program untuk masyarakat miskin, Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, bansos, BLT nanti tidak akan salah sasaran. Semua akan diintegrasikan menjadi satu, KTP Sakti ini hal yang sangat positif, dengan kualitas debat tadi akan semakin mendorong undecided voters untuk berpihak Pak Ganjar," sambungnya.

Adapun, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan rakyat tidak takut dengan intimidasi karena rakyat mampu melawan dalam diam, bahkan bergerak dalam senyap. Ganjar mengatakan hal itu saat berpidato pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

"Ketika diintimidasi, (rakyat) melawan dengan cara diam karena mereka sembunyikan keberanian itu di dalam hatinya. Mereka sampaikan, oke, silakan anda tekan, silakan anda paksa, kami inggih inggih (iya) saja, tapi keputusan kami akan ada di TPS," kata Ganjar.

Mantan gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan perlawanan di kalangan akar rumput secara diam-diam itu dia rasakan setiap kali bertemu dengan rakyat. Dia mengaku merasakan hal itu saat dia berkampanye di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Banjarnegara.

"Itu sebuah respons konkret yang mereka berikan. Maaf, kami sudah mengerti apa yang terjadi hari ini dan kami mulai berani bersikap untuk menunjukkan secara visual kepada publik, dan itu ditunjukkan. Inilah bonding kami kepada rakyat," tegasnya.

photo
Elektabilitas capres cawapres. - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement