Rabu 10 Jan 2024 00:22 WIB

Waspada Hujan Ekstrem Sepekan ke Depan: BMKG Beri Peringatan, Operasi TMC BNPB Dilanjutkan

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan untuk meredistribusi curah hujan.

Petugas berkoordinasi dengan pilot menentukan titik operasi teknologi modifikasi cuaca di dalam pesawat Cessna Caravan saat berada di langit wilayah Ujung Kulon, Banten, Selasa (9/1/2024). BNPB bersama BMKG dan BRIN melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca sebagai upaya meminimalisir berkumpulnya awan yang berpotensi menimbulkan intensitas hujan tinggi terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek yang rawan terkena bencana hidrometeorologi. .
Foto:

Berikutnya pada Jumat (5/1/2024), operasi TMC kembali dilakukan sebanyak dua kali sorti dan seluruhnya menyasar ke wilayah Laut Jawa. Pada prosesnya, total bahan semai NaCl yang digunakan masing-masing 1 ton setiap sortinya dan dijatuhkan dari ketinggian antara 10.000-11.000 kaki.

Selanjutnya pada Sabtu (6/1/2024) operasi TMC dilakukan sebanyak tiga kali sorti dengan menyemaikan NaCl masing-masing 1 ton. Pada sorti pertama dilakukan di wilayah Selat Sunda pada ketinggian antara 9.000 hingga 11.000 kaki. Sorti yang kedua dilakukan di wilayah timur Teluk Jakarta dan Laut Jawa di bagian timur laut di atas ketinggian 11.000 kaki.

“Sorti ketiga dilakukan di wilayah perairan selatan Pulau Jawa bagian barat dengan ketinggian 10.000 sampai 11.000 kaki,” terang Abdul.

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB Agus Riyanto mengatakan, upaya TMC itu dapat dimaknai sebagai bentuk ikhtiar bangsa dalam meminimalisir dampak risiko bencana hidrometeorologi, dengan menggunakan teknologi yang ada

“Operasi TMC ini merupakan bentuk ikhtiar bersama demi meminimalisir dampak risiko bencana yang dapat dipicu oleh cuaca. Bukan berarti kita yang menurunkan hujan, namun ini adalah upaya untuk mengurangi intensitas hujan yang diprediksi akan turun di satu tempat dengan menurunkannya di tempat lain,” jelas Agus.

Operasi TMC merupakan salah satu alternatif yang sudah beberapa kali dilakukan BNPB, BMKG, BRIN, TNI AU dan lintas stakeholder lainnya untuk mitigasi bencana hidrometeorologi kering maupun basah. Pada kasus kekeringan, TMC dilakukan untuk menurunkan hujan ke wilayah terdampak maupun titik-titik kebakaran hutan dan lahan.

“Sedangkan untuk kondisi seperti saat ini, TMC dilakukan untuk redistribusi curah hujan, sehingga hujan diharapkan dapat turun di wilayah lain dan tidak terfokus di satu daerah,” jelas dia. 

Untuk saat ini, TMC diharapkan dapat menurunkan hujan pada posisi sebelum target. Dia memberi contoh, jika targetnya di Jakarta dan arah angin dari barat daya ke tenggara, maka penyemaian NaCl dilakukan di wilayah Laut Jawa agar hujan tidak turun di Jakarta sesuai rekomendasi BMKG dan BRIN.

Agus juga mengatakan, meski TMC dilakukan, bukan berarti kemudian tidak perlu lagi melakukan mitigasi dan antisipasi. Sebab, faktor pemicu terjadinya bencana tidak hanya cuaca saja, tetapi juga dari berbagai hal, mulai dari bagaimana kondisi hulu hingga tata kelola di bagian hilirnya. 

Menurut Agus, masyarakat bersama pemerintah daerah tetap wajib melakukan upaya-upaya mitigasi, peningkatan kesiapsiagaan dan antisipasi lain yang dianggap perlu dalam rangka meminimalisir dampak risiko bencana. 

“Ini PR bersama. Kita semua tetap wajib meningkatkan mitigasi, kesiapsiagaan dan langkah antisipatif lainnya meski kita tahu saat ini sudah dilaksanakan TMC,” jelas Agus. 

Terkait pelaksanaan TMC di wilayah luar Jawa, Agus menjelaskan, nantinya akan ada evaluasi bersama antar lintas K/L dan pemangku kepentingan lain yang terlibat. Sementara ini memang masih dilakukan di wilayah Pulau Jawa bagian barat. Sebab, hal itu sebagaimana merujuk dari rekomendasi BMKG bersama BRIN untuk pembagian wilayah pelaksanaannya.

 “Tentunya kita akan terus evaluasi. Memang saat ini masih di sektor Jawa bagian barat sesuai rekomendasi dari BMKG dan BRIN. Nanti hasil evaluasi dan apabila ada rekomendasi terbaru, maka kita akan laksanakan sesuai keputusan bersama,” terang Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement