Jumat 05 Jan 2024 22:17 WIB

Kontak dengan Teroris KKB di Taganombak, 1 Prajurit TNI Gugur

Serangan teroris KBB masih jadi potensi kamtibmas Papua

Garis Polisi. Ilustrasi. Serangan teroris KBB masih jadi potensi kamtibmas Papua
Foto: Antara
Garis Polisi. Ilustrasi. Serangan teroris KBB masih jadi potensi kamtibmas Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA— Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Irawan membenarkan kabar gugurnya seorang prajurit di Taganombak, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan saat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata(KKB). 

 

Baca Juga

"Memang benar ada seorang prajurit gugur saat kontak tembak dengan KKB di Taganombak dan jenazahnya sedang dievakuasi ke Mulia, Ibu kota Kabupaten Puncak Jaya," kata Dandim Puncak Jaya Letkol Inf Irawan kepada Antara, Jumat (5/1/2023) malam. 

 

Ketika dikonfirmasi dari Jayapura terkait kelompok KKB yang kontak dengan anggota TNI-Polri, Letkol Inf Irawan menyatakan belum bisa memastikan karena masih diidentifikasi. 

 

Sementara itu data yang dihimpun terungkap kontak tembak antara anggota TNI-Polri dengan KKB masih berlangsung saat mengevakuasi korban, Sertu Afriadi. 

 

Kontak tembak antara anggota TNI-Polri dengan KKB terus berlangsung saat evakuasi sedang dilakukan.

 

Sebelumnya, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui, pihaknya masih memprediksi gangguan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih mewarnai kamtibmas di Tanah Papua pada 2024. 

Memang benar gangguan keamanan yang disebabkan KKB masih mewarnai kamtibmas di Tanah Papua, apalagi di tahun ini ada agenda politik yakni pemilu. 

"Untuk meminimalkan jatuhnya korban akibat gangguan keamanan yang diakibatkan KKB pihaknya berharap agar pimpinan perusahaan yang mempekerjakan karyawannya agar senantiasa berkoordinasi dengan aparat keamanan yang ada di wilayah itu," harap Kapolda Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Selasa (2/1/2023). 

Fakhiri mengatakan koordinasi itu perlu agar aparat mengetahui bila ada kegiatan pengerjaan bangunan terutama di wilayah yang masuk kategori rawan gangguan KKB. 

Dengan adanya koordinasi maka aparat keamanan mengetahui adanya pekerja atau warga yang berada di daerah atau wilayah tertentu sehingga bisa dipantau. 

Selama 2023, aksi yang dilakukan KKB di wilayah hukum Polda Papua tercatat 196 kali yang menyebabkan 63 orang meninggal dunia, 81 luka-luka dan satu orang masih disandera. 

Baca juga:  Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Tercatat 23 prajurit TNI meninggal dan 24 orang luka,tiga anggota Polri meninggal dan tujuh orang luka, masyarakat 37 orang meninggal dan 50 orang luka serta seorang masih disandera.

"Satu warga yang masih disandera KKB yaitu Phillip Mehrtens yang berprofesi sebagai pilot di Susi Air yang disandera sejak Februari 2023," jelas Mathius.  

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement