REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Founder dan CEO Trust Indonesia Consulting, Febrian Amanda memulai aktivitas awal tahun dengan memenuhi undangan mantan Sekjen Partai UMNO yang sekaligus Timbalan Menteri Kerja Raya Malaysia, Datuk Seri Ahmad Maslan di kantor Kementerian Kerja Raya, jalan Sultan Salahuddin, Kuala Lumpur, Rabu (3/1) pagi. Febrian menjelaskan dirinya dan Ahmad Maslan banyak berbincang soal perkembangan politik di kedua negara.
“Saling update mengenai perkembangan politik masing masing negara. Saya sendiri lebih banyak menceritakan bagaimana suasana kemeriahan tahun politik dan kampanye pemilu serentak Pilpres dan Pileg di Indonesia saat ini,” kata Febrian dalam keterangan tertulis pada Kamis (4/1/2024).
Dalam kesempatan itu, Ahmad Maslan pun menceritakan kondisi koalisi pemerintahan di Malaysia yang semakin kuat di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim. Alasannya, karena dukungan politik di parlemen hampir mencapai jumlah dua pertiga kursi di sana.
“Pemerintahan PM Anwar Ibrahim semakin kuat. Karena itu, suasana politik di Malaysia saat ini relatif stabil,” ujarnya.
Namun demikian, Febrian mengaku Ahmad Maslan juga bertukar pandangan tentang strategi membesarkan UMNO kembali. Maslan menjelaskan UMNO yang dahulu menjadi penguasa politik dominan di Malaysia, kini hanya menjadi bagian dari koalisi pendukung pemerintah.
Febrian pun berpendapat UMNO harus melakukan konsolidasi partai secara besar-besaran dan massif. Tujuannya untuk merekatkan kembali kader, pimpinan dan simpatisan yang mungkin seringkali berbeda pendapat dan visi terkait upaya pembangunan partai. Febrian pun mencontohkan keberhasilan kebangkitan partai Golkar di Indonesia setelah merosot jauh pada pemilu 1999 lalu.
“Yang pertama, tentu dengan konsolidasi internal partai. Merekatkan kembali yang jauh dan merapatkan yang dekat, baik antara sesama pimpinan Partai atau antara pimpinan dengan anggota/ kader (ahli). Setelahnya baru memperkuat kampanye digital marketing di media sosial dan lain sebagainya dengan menggunakan basis survei dan data. UMNO juga harus berfokus pada suara pemilih muda serta kaum urban di perkotaan Malaysia. Apa yang pernah dialami Golkar, dapat menjadi contoh (UMNO),” ujarnya.
Seperti diketahui, usai pelaksanaan Pemilu Raya ke-15 lalu, jumlah kursi UMNO di parlemen Malaysia semakin berkurang. Terakhir, kursi UMNO di parlemen hanya berjumlah 30 orang. Salah satu penyebab kemerosotan tersebut adalah karena menurunnya kepercayaan masyarakat Malaysia kepada UMNO lantaran kerasnya dinamika di dalam tubuh partai.
Padahal, bagi Febrian, UMNO merupakan partai yang paling potensial meraup suara pemilih Melayu di Malaysia. Pasalnya, secara historis dan faktual, UMNO yang membawa ideologi Ketuanan Melayu (nasionalisme Melayu) menjadi partai yang merepresentasikan kepentingan orang Melayu di sana.
“UMNO ini memang jadi partainya orang Melayu. Jadi kalau popularitas dan elektabilitasnya dikerek lagi di segmen pemilih milenial dan generasi Z, UMNO ini potensial rebound dan memenangkan pemilu kembali,” tegasnya.
Ahmad Maslan juga sempat menanyakan kans kemenangan diantara pasangan Capres-Cawapres yang berkompetisi dalam Pilpres 2024. Menurut Febri, Maslan mengaku pernah mengenal seluruh pasangan capres-cawapres tersebut dan menyebutnya sebagai figur-figur terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.
“Beliau sangat antusias tentang siapa yang lebih unggul diantara pasangan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud,” tutur Febri.