Rabu 03 Jan 2024 17:50 WIB

Erupsi Gunung Lewotobi NTT, Masyarakat Diimbau Pakai Masker

Masyarakat diimbau pakai masker karena abu vulkanik terus menyebar.

PVMBG Nusa Tenggara imbau masyarakat gunakan masker dampak erupsi Gunung Lewotobi.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
PVMBG Nusa Tenggara imbau masyarakat gunakan masker dampak erupsi Gunung Lewotobi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara mengimbau masyarakat menggunakan masker untuk menghindari abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT. 

"Masyarakat harus menggunakan masker pelindung karena abu vulkanik hasil letusan terus menyebar," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, dari Kecamatan Wulanggitang Flores Timur, Rabu (3/1/2024).

Baca Juga

Berdasarkan pemantauan sesuai situasi terkini, kata Zakarias terlihat ada peningkatan belerang (sulfur) di Kabupaten Flores Timur bagian barat dan Kabupaten Sikka. Meski kandungan gas belerang mulai berkurang ke arah barat daya, yakni wilayah Kabupaten Ende bagian selatan, namun secara umum Kabupaten Ende terdampak abu vulkanik akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

Ia menyebut abu vulkanik hasil letusan gunung telah menyebar ke arah barat daya searah dengan angin yang membawa material abu vulkanik tersebut.

"Sehingga wilayah Kabupaten Ende menjadi salah satu kabupaten terdampak abu vulkanik tersebut," kata dia mengingatkan.

PVMBG telah menyatakan kenaikan status Gunung Lewotobi Laki-laki mulai 1 Januari 2024 pukul 04.00 Wita. Kenaikan status itu merujuk pada hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada gunung tersebut, serta mewaspadai terjadi awan panas dari arah rekahan kawah.

Berdasarkan pengamatan visual, PVMBG mencatat adanya pusat erupsi baru yang berasal dari rekahan di sebelah tenggara-selatan puncak gunung pada 1 Januari 2024. Selain itu, ada letusan dengan tinggi debu vulkanik 1.000 sampai 1.500 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga hitam.

Sementara itu, pada tanggal yang sama telah terjadi peningkatan gempa Tremor Menerus dengan amplitude mencapai tujuh milimeter. Atas kenaikan status itu, Zakarias mengimbau masyarakat di sekitar gunung api Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan.

Dua kecamatan paling terdampak yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement