REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai upaya menjadikan daerah berjuluk Benuo Taka ini lumbung pangan di daerah terdekat Kota Nusantara, ibu kota negara masa depan Indonesia.
Pemprov Kaltim memberikan dukungan sektor pertanian di daerah ini, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Rozihan Asward, di Penajam, Ahad (31/12/2023), dengan memberikan bantuan alsintan kepada petani. Bantuan alsintan itu sebagai upaya Pemprov Kaltim menjadikan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai salah satu lumbung pangan di wilayah ini.
Kabupaten Penajam Paser Utara diharapkan dapat menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Kaltim, bahkan nasional karena memiliki luas lahan persawahan lebih kurang 15 ribu hektare. Apalagi, kata dia lagi, Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan daerah asal, serta menjadi daerah terdekat dan mitra Kota Nusantara, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk ibu kota negara baru Indonesia itu.
"Bantuan alsintan kepada petani sebagai daya dukung pertanian agar mampu berkontribusi terhadap ketahanan pangan di tingkat regional dan nasional," katanya lagi.
Bantuan alsintan dari Pemprov Kaltim itu berupa 140 unit pompa air, alat semprot pertanian (hand sprayer) 150 unit, dan delapan unit mesin pemanen kombinasi (combine harvester) multiguna. Bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 Pemprov Kaltim, disalurkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Bantuan alsintan diberikan kepada 13 kelompok tani Desa Sumber Sari dan enam kelompok tani Desa Gunung Makmur di Kecamatan Babulu," ujarnya lagi.
Sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara harus mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi, serta pemerintah pusat. Terutama untuk ketersediaan sumber air bagi pengairan atau irigasi lahan pertanian, karena selama ini petani masih tergantung pengairan tadah hujan, kata Rozihan.