Kamis 28 Dec 2023 16:00 WIB

Natal Jadi Sumber Inspirasi Kedamaian dan Kerukunan

Natal menjadi perayaan toleransi dan kearifan.

Ilustrasi perayaan natal.
Foto: istimewa
Ilustrasi perayaan natal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo mengatakan bahwa perayaan Natal 2023 yang dilaksanakan oleh umat kristiani dapat membawa kebahagiaan, serta menjadi sumber inspirasi kedamaian dan kerukunan beragama.

“Saya sangat berharap perayaan Natal tahun ini membawa suka cita yang berlimpah dan menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk terus menjalin kerukunan dan menghormati keberagaman di Provinsi Lampung,” kata Puji Raharjo, di Bandarlampung, Senin (28/12/2023).

Baca Juga

Menurutnya, sebagai umat beragama tentu semua pihak harus saling menghargai nilai-nilai cinta, toleransi, dan keharmonisan. Oleh karena itu pada momentum peringatan Natal ini, mengharapkan seluruh umat beragama khususnya umat Kristiani untuk dapat mengambil hikmah pentingnya kedamaian dan persaudaraan dengan sesama.

"Tema Natal tahun ini “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” membawa pesan akan pentingnya Damai Sejahtera. Suasana hidup yang damai, rukun, dan tenteram ini tidak hanya berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan namun juga hubungan antarsesama umat manusia, dan antara manusia dengan alam semesta," katanya.

Kakanwil Kemenag Lampung itu pun mengutip pesan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, yakni tema natal ini juga relevan dengan kondisi tantangan perubahan iklim yang sedang mendera dunia.

Perayaan natal harus mampu menjadikan semua elemen masyarakat semakin peduli terhadap kelestarian alam. Segala bentuk perusakan lingkungan yang sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup semua makhluk harus dihentikan.

“Selamat Natal kepada jemaat dan seluruh keluarga,” kata dia.

Kakanwil melihat bahwa perayaan Natal 2023 di Provinsi Lampung berjalan kondusif di tengah keragaman suku dan agama di dalamnya.

"Saya ingin kerukunan ini terus dijaga karena merupakan modal yang sangat penting dalam pembangunan dan mampu mewujudkan kehidupan yang sejahtera. Tidak mungkin pembangunan bisa berjalan dengan baik jika tidak ada kerukunan di antara umat beragama,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement