REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gibran Rakabuming tampil memukau dalam panggung debat calon wakil presiden (cawapres), Jumat (22/12/2023) malam WIB. Bahkan, temuan Indikator Politik Indonesia, mayoritas publik menilai Gibran menang telak saat debat melawan cawapres Abdul Muhaimin Iskandar alias Mahfud MD.
Di sisi lain, dukungan untuk Gibran usai debat juga berasal dari partisan partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM). Saat ditanya cawapres mana yang tampil paling baik saat debat kemarin, sebanyak 44,4 persen pemilih PDIP memilih Gibran.
"Sementara yang mengunggulkan Mahfud berada di angka 42,8 persen," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Peta Elektoral Pasca-Debat Capres dan Cawapres’ secara virtual di Jakarta, Selasa (26/12/2023).
Survei Indikator dilakukan melalui wawancara telepon pada 23-24 Desember 2023, dengan total 1.217 responden yang dipilih melalui metode random digit dialing (265 responden) dan double sampling (952 responden). Adapun tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Hal serupa juga berlaku untuk pemilih Nasdem, yang mengusung pasangan Anies Rasyied Baswedan-Muhaimin (Amin). Menurut Burhanuddin, sebanyak 45,1 persen lebih mengunggulkan Gibran usai debat cawapres.
Sementara dukungan untuk Muhaimin hanya 26,3 persen. "Ada juga 19,1 persen yang mengunggulkan Mahfud usai debat cawapres kemarin," ujar Burhanuddin.
Di sisi lain, ketika Indikator menanyakan kepada publik ihwal siapa yang tampil paling baik dalam debat bertema ekonomi, anggaran, fiskal, dan perkotaan, mayoritas responden menilai Gibran sebagai sosok yang paling menonjol ketimbang Mahfud MD atau Muhaimin.
Temuan Indikator, sebanyak 56,2 persen masyarakat menilai Gibran berhasil mengalahkan Mahfud dan Muhaimin dalam panggung debat. Sementara Muhaimin sekadar 12,3 persen dan Mahfud 24,2 persen.