Kamis 21 Dec 2023 03:47 WIB

Polisi Tangkap Lima Perempuan Terlibat Praktik Aborsi di Apartemen Kelapa Gading

Tarif aborsi masing-masing pasien antara Rp 10 juta sampai Rp 12 juta.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kelapa Gading, Komisaris Maulana Mukarom.
Foto: Antara
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kelapa Gading, Komisaris Maulana Mukarom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menangkap lima perempuan terduga berpraktik aborsi di klinik di salah satu apartemen Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Lima wanita itu berinisial D (49), OIS (42), AF (43), AAF (18) dan S (33)," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kelapa Gading, Komisaris Maulana Mukarom kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).

Dia menjelaskan, mereka ditangkap saat petugas melakukan penggerebekan pada Rabu petang WIB. Menurut dia, identitas serta peran masing-masing tersangka yang berhasil diungkap berdasarkan hasil penyelidikan.

D berperan sebagai dokter yang tidak memiliki latar belakang medis. Maulana menyebut, merupakan lulusan sekolah lanjut tingkat atas (SLTA). Adapun OIS merupakan orang yang membantu D dalam praktik aborsi ilegal.

Dia juga tidak memiliki latar belakang medis dan hanya lulusan sekolah menengah pertama (SMP). "Kami mendapatkan dua tersangka di unit dari tempat praktik aborsi tersebut," kata Maulana.

AF adalah orang tua dari AAF, anak yang sudah menggugurkan kandungannya menggunakan jasa D dan OIS. Terakhir S, pasien lain yang kedapatan sedang menggugurkan kandungan saat polisi menggeledah unit apartemen itu.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, praktik aborsi tersebut diakui sudah 20 kali beraksi selama dua bulan terakhir. Tarif yang ditetapkan untuk masing-masing pasien berbeda-beda, berkisar Rp 10 juta sampai Rp 12 juta.

Dalam penggeledahan Rabu, Unit Reserse Kriminal Polsek Kelapa Gading menemukan janin di dalam lemari kamar unit apartemen. Polisi juga menemukan sejumlah alat medis yang diduga digunakan untuk melakukan aborsi.

"Sesuai keterangan dari tersangka, yang bersangkutan biasanya membuang janin tersebut di kloset. Lalu setelah kami berkoordinasi dengan pihak manajemen, ditemukan lagi satu janin di pembuangan gedung (tower) apartemen," kata Maulana.

Dia menambahkan, terdapat dua lokasi dan ada dua janin yang ditemukan, lalu satu janin lain yang sudah tidak terselamatkan ditemukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Yang terakhir ini, dari perempuan yang melakukan aborsi dan dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati," ujar Maulana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement