Adapun terkait kemungkinan pertengkaran WE dengan istri S (40 tahun), Gandha tidak menemukan kondisi tersebut terjadi di kehidupan korban. "Menurut pengakuan anaknya, AKE, sudah saya tanya lima sampai 10 kali, itu tidak terjadi cekcok sama sekali oleh kedua orang tuanya," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, peristiwa dugaan bunuh diri terjadi di sebuah rumah kontrakan di Dusun Boro Bugis RT 03 RW 10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Ketiga orang ditemukan meninggal merupakan pasangan suami istri WE (44 tahun) dan S (40 tahun), serta seorang anak perempuan ARE (12).
Adapun kronologis kejadian bermula saat AKE (12), saudara kembar dari korban meninggal ARE, berteriak meminta tolong kepada tetangga korban.
Hal ini karena keluarganya berada di salah satu kamar di rumahnya yang tidak bisa dibuka. Mendapati hal tersebut, Galih (38 tahun), salah satu tetangga berinisiatif memeriksa kamar belakang dan berupaya mendobrak pintu dari luar.
Usai terbuka, didapati bahwa S dan ARE sudah dalam keadaan terbujur kaku terbaring di tempat tidur. Sementara itu, WE diketahui telentang di lantai merintih kesakitan dengan luka pendarahan di pergelangan tangan kiri.
Mengetahui hal tersebut, warga yang berdatangan kemudian membawa WE menuju ke Rumah Sakit Angkatan Udara Dr M Munir Lanud Abd Saleh untuk mendapatkan pertolongan. Namun sesampainya di rumah sakit, korban WE dinyatakan telah meninggal dunia.