REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah inisiatif edukasi lingkungan mencuat dari mahasiswa Prodi Administrasi Perkantoran Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) dalam kegiatan proyek MKWK (Mata Kuliah Wajib Kurikulum) Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila. Kali ini, fokus dilakukan di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa, 21 November 2023, dengan tujuan mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan ini dirancang untuk menginspirasi perilaku ramah lingkungan, terutama dalam penanganan sampah. Dalam konteks Indonesia, terutama di Jakarta, persoalan sampah yang berserakan di berbagai tempat, terutama di sungai, menjadi sorotan utama. Mahasiswa prodi Administrasi Perkantoran Universitas BSI turut andil dalam upaya meminimalkan permasalahan ini.
Dalam aksi bersih-bersih ini, mahasiswa mendapat dukungan dari Pobro selaku Kepala Seksi Kebersihan serta 20 anggota PPSU Kelurahan Cawang. Hal ini mencerminkan kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah kelurahan, dan masyarakat dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Warga Kelurahan Cawang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini menyampaikan kesadaran akan masalah sampah di Indonesia. Mereka mengungkapkan keprihatinan akan perilaku sembarangan dalam membuang sampah yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan potensi banjir, khususnya di permukiman mereka.
Dalam penjelasannya, Pobro menyebutkan bahwa setiap harinya terkumpul tiga bak sampah dari warga setempat. Sampah-sampah ini tidak hanya dibuang begitu saja, melainkan melalui tiga tahapan daur ulang.
“Hasil akhirnya, sampah diolah menjadi pupuk tanaman yang digunakan oleh warga Kelurahan Cawang. Tak hanya itu, beberapa barang bekas juga kreatif diolah menjadi pot tanaman dan produk lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kaprodi Administrasi Perkantoran Universitas BSI Idah Yuniasih mengatakan bahwa kegiatan ini membuka wawasan bahwa sampah yang dihasilkan masyarakat tidak hanya menjadi beban di tempat pembuangan sampah, melainkan dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat dan berguna bagi banyak orang. Sosialisasi ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pembuangan sampah, dimulai dari pemilahan sampah yang dapat diolah hingga yang memerlukan penghancuran.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara mahasiswa, pemerintah kelurahan, dan masyarakat, diharapkan kegiatan semacam ini dapat merangsang perubahan perilaku menuju lingkungan yang bersih, terjaga, dan berkelanjutan,” ujarnya.