Selasa 12 Dec 2023 01:59 WIB

Analisis Survei: Pemilih Demokrat dan PAN tak Solid Dukung Prabowo-Gibran

Sebagian pemilih Demokrat dan PAN ada yang memilih paslon nomor 1 dan 3.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto berkampanye di Kota Padang, Sumbar, Sabtu (9/12/2023).
Foto:

Poltracking Indonesia kemarin juga merilis survei terkait elektabilitas capres-cawapres jelang Pemilu 2024. Hasilnya, Prabowo-Gibran menjadi satu-satunya pasangan yang elektabilitasnya melebihi 40 persen.

Hanta Yuda mengatakan, Prabowo-Gibran mendapat dukungan responden sebesar 45,2 persen. Sedangkan, pasangan Ganjar-Mahfud maupun pasangan Anies-Muhaimin tidak sampai 30 persen.

"Kalau berpasangan angkanya elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 45,2 persen," kata Hanta, Senin.

Pun jika dilihat dari tren pasangan tersebut. Hanta menyampaikan, cuma pasangan Prabowo-Gibran yang mengalami angka kenaikan secara signifikan, sedangkan paslon-paslon lain sempat mengalami kenaikan maupun penurunan. Angka tidak jauh berbeda dipaparkan Poltracking Indonesia dari kategori elektabilitas capres. Ia menuturkan, cuma Prabowo Subianto capres yang mendapatkan dukungan melebihi 40 persen yaitu mencapai 46,1 persen.

Sedangkan, Ganjar Pranowo disebut mengalami penurunan dan dari survei kali ini cuma mendapat 27,6 persen. Hal serupa didapatkan Anies Baswedan yang elektabilitasnya disebut fluktuatif dan cuma mendapat 24,4 persen.

"Sebelum April 2023 itu Ganjar selalu nomor satu. Tapi, setelah April, Juli, September, November, Desember terekam dalam survei ini Prabowo sudah di atas Ganjar Pranowo," ujar Hanta.

Sedangkan, ia menerangkan, untuk Anies Rasyid Baswedan ada tren kenaikan pada Juli menuju September dan September menuju November. Sedangkan, pada November menuju Desember tren elektabilitasnya relatif stagnan.

"Ada kecenderungan turun, tapi dengan margin of error bisa dibaca stagnan," kata Hanta.

Menurut Hanta, Anies Baswedan selalu kalah dalam semua simulasi yang dilakukan, baik sendiri maupun berpasangan. Pertama, Anies Baswedan dinyatakan kalah dalam kategori elektabilitas capres dibanding Prabowo maupun Ganjar. Anies cuma mendapat 24,4 persen, sedangkan Ganjar menerima 27,6 persen dan Prabowo meraih 46,1 persen.

Kedua, Anies Baswedan dinyatakan kalah dalam kategori elektabilitas pasangan. Anies yang menggandeng Muhaimin Iskandar untuk Pilpres 2024 mendatang cuma mendapatkan dukungan sekitar 23,1 persen responden. Anies-Muhaimin kalah dibanding pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mendapatkan 27,3 persen. Bahkan, kalah jauh jika dibanding pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mendapat 45,2 persen.

"Pasangan Anies-Muhaimin dari Juli, September ke November itu trennya naik, ini agak berubah trennya dari November ke Desember ada gambaran terdeteksi stagnasi, belum bisa disimpulkan penurunan," ujar Hanta.

Ketiga, Anies dan Muhaimin dinyatakan kalah ketika dilakukan head to head melawan pasangan-pasangan lain dengan asumsi dua putaran. Pasangan AMIN kalah saat melawan Prabowo-Gibran maupun saat melawan Ganjar-Mahfud.

Anies yang berpasangan dengan Muhaimin cuma mendapat 26,9 persen ketika melawan Prabowo-Gibran yang mendapat 54,9 persen. Serta, cuma mendapat 33,9 persen ketika melawan Ganjar-Mahfud yang mendapatkan 37,5 persen.

"Basis Ganjar Pranowo-Mahfud MD lebih banyak berpindah kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dibandingkan ke Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sedangkan, yang belum menentukan pilihan 64,4 persen," kata Hanta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement