REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mempertanyakan sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti zaman Orde Baru. Bahlil menilai, terdapat perbedaan signifikan antara zaman orde baru dengan rezim pemerintahan saat ini.
"Ibu itu kan Presiden Kelima RI, tokoh negarawan, ketua partai besar, saya tidak mau mengomentari itu tetapi dalam pandangan obyektif saya sebagai mantan aktivis, berbedalah. Kalau dulu kan di zaman orba kan demokrasi aja dulu partai cuma dua, satu golongan, satu PDI, PPP dan Golkar. Sekarang partai kita multi partai," ujar Bahlil dalam keterangannya kepada wartawan di Jalan Diponegoro 15A, Menteng, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Bahlil melanjutkan, menteri di era Orde Baru lebih banyak dari Golkar sebagai penguasa. Namun demikian, buah dari reformasi 1998, maka pemerintahan berganti seperti pada periode 2004 hingga 2014 dikuasai oleh Demokrat dan pada 2014 hingga 2023 merupakan gabungan PDIP dengan partai lainnya.
"Menteri-menterinya juga kan ada dari profesional ada juga dari partai. Jadi di Orba itu nggak ada, ini perbandingan ya, jadi saya nggak ngerti juga ya yang seperti apa yang dimaksud Orba itu," ujarnya.
Bahlil melanjutkan, hal lain yang nampak membedakan Orba dan pemerintahan saat ini adalah kebebasan pers. "Lalu wartawan pun kebebasan pers di Orba pasti tidak sebaik sekarang. Dulu mana ada yang bisa maki-maki presiden, sekarang di majalah Tempo itu mereka mau naruh muka kita sepeti apa, mana ada zaman Orba seperti itu," katanya.
"Itu sih perbandingan tetapi klo ditanya apa tanggapan Ibu (Megawati) tidak bagian saya menanggapi tetapi itu perbedaan antara zaman orba dan zaman sekarang dalam contoh yang singkat," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang ingin bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru. Dia pun pidato berapi-api di depan ratusan kader PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati.