Senin 04 Dec 2023 10:17 WIB

Terawan: Doni Monardo Seorang Patriot, Sigap Merespons Kejadian Awal Pandemi

Terawan mengaku menjadi saksi Doni Monardo orang baik.

Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan kerabat membuka peti jenazah mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo di rumah duka di Bukit Golf, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (3/12/2023)malam. Doni Monardo yang dikenal sebagai Kepala BNPB periode 2019-2021 dan Ketua Satgas COVID-19 tersebut wafat setelah menjalani perawatan intensif karena sakit di RS Siloam Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.
Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan kerabat membuka peti jenazah mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo di rumah duka di Bukit Golf, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (3/12/2023)malam. Doni Monardo yang dikenal sebagai Kepala BNPB periode 2019-2021 dan Ketua Satgas COVID-19 tersebut wafat setelah menjalani perawatan intensif karena sakit di RS Siloam Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kesehatan periode 2019--2020, Letnan Jenderal TNI (Purn) Terawan Agus Putranto, menilai Letjen TNI Purn Doni Monardo sebagai sosok yang sigap merespons kejadian awal pandemi Covid-19. Saat itu pemerintah dihinggapi kendala anggaran.

"Mas Doni seorang prajurit yang patriot. Jiwa prajuritnya mengalir deras untuk ibu pertiwi. Semangatnya untuk kemanusiaan selalu membara seperti baret kebanggaannya," kata Terawan melalui juru bicara Oktafiandi di Jakarta, Senin (4/12/2023).

Baca Juga

Terawan mengisahkan pengalamannya bekerja sama dengan Doni Monardo saat Covid-19 menerjang Indonesia awal 2020. Doni Monardo yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Covid-19, kata Terawan, menyiapkan secara cepat segala instrumen intervensi yang dibutuhkan dengan mengedepankan kepentingan rakyat.

Di awal kasus kala itu, Kemenkes tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 dikarenakan kendala pagu anggaran yang terbatas. Yakni untuk menyiapkan keperluan untuk pencegahan seperti masker, alat pelindung diri, disinfektan, dan lainnya.

"Mas Doni melalui BNPB menyiapkan regulasi itu dengan dibentuknya gugus tugas, sehingga pagu anggaran bisa disiapkan oleh BNPB melalui Dana Siap Pakai (DSP) karena situasi bencana kesehatan. Mas Doni juga menyiapkan tempat isolasi di luar dari rumah sakit, seperti Wisma Atlet, dan lain sebagainya," katanya.

Selain itu, Terawan juga mengenang kepemimpinan Doni Monardo saat menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebagai seorang pimpinan, kata Terawan, Doni Monardo kerap kali melakukan inspeksi langsung ke lapangan untuk memastikan semua arahan berjalan dengan semestinya.

"Bersama kami sering keliling Indonesia untuk memastikan pola pencegahan (Covid-19) berjalan dengan baik, serta pola penyembuhan di rumah sakit juga terlaksana dengan baik," katanya.

Terawan menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Doni Monardo di RS Siloam Semanggi Jakarta, Ahad (3/12/2023). "Mas Doni orang baik, saya turut berduka. Semoga semua amal ibadah beliau diterima dan diampuni segala dosanya, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement