REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengatakan bahwa mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen (Purn) Doni Monardo merupakan pribadi yang memiliki prestasi luar biasa.
“Karena Mas Doni adalah orang yang punya jati diri, punya prestasi yang luar biasa, sehingga beliau masih dinas,” kata Andika di Gedung High End, Jakarta, Ahad (3/12/2023).
Letjen (Purn) Doni Monardo wafat pada Ahad pukul 17.35 WIB di salah satu rumah sakit di Jakarta. Andika mengatakan dirinya sangat kehilangan sosok purnawirawan yang pernah menjadi Ketua Satgas Penanganan Covid-19 itu.
Andika dan Doni juga sama-sama pernah bertugas sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). “Iya kita kehilangan, sebagai sesama purnawirawan kita kehilangan,” kata Andika.
Andika menyebut Doni yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional pada 2018-2019, merupakan salah satu perwira tinggi terbaik di TNI dan TNI Angkatan Darat. “Kami kehilangan salah satu perwira tinggi terbaik di angkatan darat maupun di TNI,” kata Andika.
Sebelumnya, Staf Khusus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2019-2021, Egy Massadiah, mengonfirmasi Letjen (Purn) Doni Monardo wafat pada Ahad sore.
"Beliau meninggal pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi," kata Egy Massadiah dikonfirmasi di Jakarta, saat berada di ruang ICU RS Siloam Semanggi Jakarta.
Doni Monardo dikabarkan jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.
Sejak dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019, pria kelahiran 10 Mei 1963 itu menginisiasi pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Maret 2020.
Doni meraih penghargaan penanggulangan Covid-19 dari Presiden Jokowi pada Maret 2023 berkat strategi Pentahelix, yang menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya. Meliputi kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, dan akademisi, media, serta sektor swasta.