Selasa 21 Nov 2023 18:39 WIB

BMKG Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Saat Natal dan Tahun Baru

BMKG bakal bekerja sama dnegan BNPB, TNI AU, dan BRIN untuk modifikasi cuaca.

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). BMKG akan melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengamankan jalur atau wilayah yang dipadati pemudik pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). BMKG akan melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengamankan jalur atau wilayah yang dipadati pemudik pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengamankan jalur atau wilayah yang dipadati pemudik pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Menurut BMKG, pengunjung yang paling banyak saat libur Natal dan Tahun Baru berada di lokasi wisata.

"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, maka perlu dilakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengamankan jalur-jalur yang padat pemudik, seperti di jalan tol atau wilayah untuk Natal-Tahun Baru," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, di Jakarta, Selasa (21/11/2023)

Baca Juga

"Kami sudah stand by bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara, serta juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca," katanya lagi.

BMKG memprakirakan sebaran zona-zona dengan hujan intensitas lebat di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan juga di NTT, Halmahera dan Papua untuk periode sebelum Natal 2023, yakni pada 17-24 Desember 2023. Kemudian setelah Natal 2023 yakni pada 25 Desember 2023-1 Januari 2024, BMKG melihat wilayahnya sedikit bergeser, namun potensi hujan dengan intensitas lebat masih terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

"Kemudian setelah tanggal 1 Januari 2024, yakni periode 2 Januari-8 Januari 2024 hujan dengan intensitas lebat masih terjadi, bahkan kami memprediksikan puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia terjadi pada Januari 2024, dan bisa juga sebagian wilayah lain pada Desember 2023 serta wilayah lainnya pada Februari 2024. Namun pada bulan Januari 2024, hujan lebat terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," kata Dwikorita Karnawati.

BMKG memastikan informasi cuaca dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan pihak terkait. "Kami juga sudah menyiapkan selama beberapa tahun terakhir informasi cuaca untuk penerbangan, terutama bagi pilot yang sebetulnya bisa mengetahui kondisi prakiraan cuaca kurang lebih 6 jam sebelum terbang," kata Dwikorita Karnawati. Dengan demikian, ujarnya pula, dapat diketahui kondisi cuaca dan peringatan dini di sepanjang rute penerbangan, cuaca di area holding dan sebagainya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement