Ahad 19 Nov 2023 16:31 WIB

Dituding Larang Anies Bicara, UGM Angkat Bicara

UGM sudah memiliki standar operasional prosedur sendiri dalam mengundang capres.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Universitas Gadjahmada
Foto: ugm.ac.id
Universitas Gadjahmada

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Sandi buka suara soal isu yang menyebut adanya intervensi dari pihak Rektorat UGM untuk melarang kehadiran calon presiden Anies Baswedan di salah satu kegiatan seminar yang digelar di UGM. Andi menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukanlah acara UGM.

"Pertama, itu acara bukan acara UGM, ya, jadi acara itu dilaksanakan sebuah institusi yang namanya Bersama Indonesia dan meminjam tempat di MM UGM, dan izinnya pun hanya meminjam tempat," kata Andi kepada Republika, Ahad (19/11/2023).

 

Andi menambahkan, pihak rektorat tak pernah memberi pernyataan terkait persiapan dan penyelenggaraan kegiatan tersebut. Pihak UGM juga sudah menghubungi panitia dan menanyakan terkait tangkapan layar percakapan yang tersebar di media sosial.

 

"Yang chat tersebar itu chat dia di grup, tapi bukan dia yang nyebar. Yang memberi nama rektorat itu dia salah mempersepsikan, padahal orang itu bukan orang rektorat," ucapnya.

 

Diketahui sebelumnya beredar tangkapan layar percakapan pesan singkat di sebuah akun media sosial X @UGM_FESS yang berisi percakapan antara panitia dengan pihak yang diduga rektorat. Isi pesan tersebut menyatakan bahwa pihak rektorat akan membatalkan seminar tersebut jika dihadiri Anies. Andi mengatakan, nama Pak Wija bukanlah orang rektorat 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement