Ahad 19 Nov 2023 10:29 WIB

Di Akhir Kepemimpinanya, Rektor Unpas Dihadiahi 3 Guru Besar

SDM Unpas untuk guru besar sekarang menjadi 41 orang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Tiga guru besar Unpas dilantik di Aula Mandala Saba Ir H Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Jl Tamansari No 6-8, Sabtu (18/11/2023).
Foto: dok. Republika
Tiga guru besar Unpas dilantik di Aula Mandala Saba Ir H Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Jl Tamansari No 6-8, Sabtu (18/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Pasundan (Unpas) menambah tiga guru besar. Pernambahan guru besar ini pun menjadi kado bagi Prof Dr Ir H Eddy Jusuf Sp, MSi MKom IPU di masa akhir jabatannya sebagai Rektor Unpas.

Tiga guru besar yang dilantik yakni dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan Prof Dr Ir Yusman Taufik, MP dan Prof Dr Ir Asep Dedy Sutrisno, MP serta Guru Besar dalam Bidang Ilmu Hubungan Internasional Prof Dr Anton Minardi, SIP SH MAg MA, pelantikan dilaksanakan di Aula Mandala Saba Ir H Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Jl Tamansari No. 6-8, Sabtu (18/11/2023).

Menurut Rektor Unpas Prof Eddy Jusuf, SDM Unpas untuk guru besar sekarang menjadi 41 orang. Ini sebagai kado juga diakhir kepemimpinannya sebagai rektor. 

"Di tahun 2023 ini Unpas menghasilkan 17 guru besar, jadi dengan yang lama berarti 41 orang. Empat orang lagi masih dalam penilaian. Jadi totalnya menjelang ke Januari menjadi 45 orang,” ujar Prof Eddy.

Eddy mengatakan, dengan bertambahnya tiga orang guru besar baru akan memperkuat sumber daya manusia pendidikan tinggi khususnya di Unpas dan umumnya di Indonesia.

Prof Eddy berharap, guru besar yang baru dikukuhkan ini terus berkarya dan mengabdi. Menurutnya kehadiran guru besar menjadi pendorong semangat bagi para dosen di Unpas untuk segera meraih gelar guru besar.

“Mudah-mudahan ini menjadi sumber inspirasi dan spirit bagi Lektor Kepala agar ke depan guru besar di Unpas bisa bertambah lagi,” katanya.

Sementara itu, orasi ilmiah Prof. Yusman mengenai "Teknologi Pemisahan dalam Pengembangan Produk Pangan: Inovasi untuk Kualitas, Keamanan dan Keberlanjutan yang Diaplikasikan pada Pengembangan Black Mulberry (Morus Nigra L)". Lalu orasi Ilmiah kedua disampaikan oleh Prof. Asep yang membahas mengenai “Pembangunan Ketahanan Pangan sebagai Program Strategis Mensejahterakan Bangsa". 

Terakhir, orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Anton dengan judul "Palestina Harus Segera Merdeka dan Berdaulat".

Prof. Yusman yang merupakan Dekan Fakultas Teknik Unpas mengatakan untuk meraih jabatan guru besar dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan tidaklah mulus. Hambatan yang ia hadapi ada pada aspek penulisan dan publikasi. Namun Prof. Yusman berhasil melewati hambatan tersebut dan bisa menjadi guru besar.

“Atas izin Allah pada saat pengurusan guru besar, kalau kita rajin berkarya, rajin menulis, membuat buku, alhamdulillah prosesnya menjadi tidak terlalu lama,” katanya.

Setelah dikukuhkan menjadi guru besar, Prof Yusman akan terus berkarya, rajin menulis, membuat buku dan hasil penelitiannya akan diimplikasikan ke industri.

Lalu, Prof Asep guru besar dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan ini juga akan mengembangkan karya-karya yang akan dibutuhkan masyarakat. Menurutnya masyarakat membutuhkan karya nyata dari seorang akademisi.

Selain itu, Prof Asep mengatakan, bahwa ketahanan pengan di Indonesia masih lemah dan perlu diperjuangkan dari hulu sampai ke hilirnya. “Edukasi masyarakat itu perlu, keamanan pangan yang baik itu bagaimana karena banyak pangan-pangan yang tidak aman sekarang itu,” katanya.

Sementara Prof Anton guru besar dalam Bidang Ilmu Hubungan Internasional berharap setelah dikukuhkan menjadi guru besar akan tetap menuntut ilmu dan berbagi ilmu. “Semoga ada manfaatnya, baik itu untuk Unpas maupun masyarakat. Mudah-mudahan setelah menjadi guru besar, saya bisa memberikan kontribusi bagi agama, bangsa dan negara,” katanya,

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement