REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon menyebutkan sebanyak 171 gempa tektonik mengguncang wilayah Maluku dan sekitarnya pada 10-16 November 2023.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro mengatakan, kejadian Gempa bumi didominasi oleh gempa bumi dangkal (<60 km) dengan magnitudo kurang dari 7 yang terjadi di laut Banda bagian selatan.
"Dari 171 jumlah gempa bumi dua kejadian yang dirasakan dengan skala intensitas II MMI," katanya di Ambon, Jumat (17/11/2023).
Dia menambahkan, dari 171 kejadian gempa tersebut, sebagian besar bermagnitudo antara tiga hingga lima sebesar 136 kejadian. Sedangkan magnitudo kurang dari tiga 27 kejadian dan magnitudo lebih dari atau sama dengan lima sebanyak delapan kejadian.
Sedangkan berdasarkan kedalaman gempa yakni dangkal (antara 1-60 kilometer) 138 kejadian. Selanjutnya berkedalaman menengah (antara 61-30 kilometer) 30 kejadian dan tiga kejadian di kedalaman lebih dari 300 km.
BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman kepada warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut. "Selain itu, mengimbau jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada serta tidak mudah terpancing isu yang tidak bertanggung jawab," katanya.
BMKG juga mengimbau jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Djati.