Kamis 16 Nov 2023 15:55 WIB

Petugas Diduga Main HP Saat Layani Pasien Melahirkan, Keluarga tak Terima

Bayi memiliki berat 1,5 kg dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa jam.

Rep: Bayu Adji/ Red: Agus raharjo
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, saat diwawancara, Senin (30/11).
Foto:

Uus memastikan, pihaknya akan mencari informasi lengkap, baik dari pihak keluarga dan klinik terkait masalah itu. Setelah itu, baru Dinkes Kota Tasikmalaya dapat menentukan.

Untuk sementara, ia meminta semua pihak menahan diri. "Kami akan hormati hak dan kewajiban masing-masing. Tentu ruang pertemuan, fasilitasi, akan dilakukan setelah ada kejelasan kasusnya seperti apa," kata dia.

Perwakilan keluarga pasien, Nadia Anastasia (31 tahun), mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Tasikmalaya terkait masalah itu. Dinkes Kota Tasikmalaya meminta pihak keluarga melakukan pelaporan secara tertulis.

"Dinas kesehatan meminta kami membuat laporan secara tertulis. Dinas akan melakukan audit ke klinik tersebut," ujar kakak dari pasien itu.

Ia menjelaskan, kasus itu bermula ketika adiknya menjalani proses persalinan di klinik yang berada di wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, pada Senin (13/11/2023) malam. Saat melakukan proses persalinan, pasien tak mendapatkan pelayanan dengan baik.

"Jadi, adik saya, ibu yang melahirkan di sana tidak direspons dengan baik," kata Nadia.

Ia mencontohkan, petugas yang menangani proses persalinan adiknya terlihat tidak profesional karena bekerja sambil bermain ponsel. Selain itu, adiknya yang menjalani proses persalinan diduga menjadi bahan pelajaran mahasiswa yang sedang praktik di klinik tersebut.

Selain itu, adiknya yang melahirkan di klinik tersebut tidak dibersihkan seusai menjalani proses persalinan. Penanganan terhadap bayi yang baru lahir juga tidak maksimal.

Bayi hanya beberapa jam di dalam inkubator...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement