Rabu 15 Nov 2023 16:56 WIB

Bawaslu Kaji Dugaan Pelanggaran Imin dan Mahfud Pidato Ajak Memilih

Ketua Bawaslu sudah mengingatkan pasangan capres-cawares jangan berkampanye.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja ketika diwawancarai wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023).
Foto: Republika/Febryan A
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja ketika diwawancarai wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menyebut, sejumlah kontestan Pilpres 2024 diduga melanggar ketentuan kampanye karena menyampaikan ajakan memilih saat berpidato dalam acara pengundian nomor urut di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam WIB.

Bagja mengetahui hal tersebut karena dirinya hadir langsung di lokasi acara. "Iya, ada ajakan memilih (yang disampaikan sejumlah kandidat)," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Sebagai gambaran, cawapres Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan ajakan agar masyarakat memilih pasangan Anies Baswedan dan dirinya yang mendapatkan nomor urut satu. "Ke Mamuju jangan lupa pakai sepatu. Kalau ingin maju, pilihlah nomor satu," kata Cak Imin.

Cawapres yang diusung PDIP, Mahfud MD juga menyampaikan ajakan agar masyarakat memilih Ganjar Pranowo dan dirinya yang mendapatkan nomor urut tiga. "Hukum yang tegak harapan kita, sejahtera merata di depan bersama. Ganjar Mahfud pilihan kita, gotong royong pilih nomor tiga," ucap Mahfud.

Bagja menjelaskan, pada dasarnya pasangan capres-cawapres belum boleh menyampaikan ajakan memilih karena masa kampanye belum dimulai. Kendati begitu, Bawaslu akan melakukan kajian terlebih dahulu untuk memastikan apakah benar terjadi pelanggaran ketentuan kampanye alias kampanye colongan.

"Kita lihat, kita kaji dulu. Tidak bisa langsung menyatakan itu pelanggaran," kata peraih gelar master ilmu hukum dari Universitas Utrecht, Belanda itu. 

Bagja menambahkan, sebenarnya pihaknya sudah mengingatkan setiap pasangan capres-cawapres agar tidak berkampanye dalam acara pengundian nomor urut. Peringatan itu juga disampaikan sebelum acara dimulai.

"Kami sudah mau wanti-wanti, yang penting jangan ada upaya untuk meyakinkan (pemilih), apalagi dilakukan (lingkungan) lembaga penyelenggara pemilu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement