REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik dari KedaiKopi, Hendri Satrio mengatakan, Ganjar Pranowo harus bisa menjawab isu ‘suka nonton film porno’ dengan cerdas. Jika tidak maka elektabilitasnya akan tergerus dengan isu ini.
“Mas Ganjar harus bisa menjawab isu ini (suka nonton film porno). Jika tidak maka akan berpengaruh juga ke elektabilitasnya,” kata Hendri, Rabu (15/11/2023).
Hal ini disampaikan Hendri terkait dengan kembali dimunculkan isu Ganjar suka nonton film porno di media sosial. Hendri mengatakan suka atau tidak suka, Ganjar Pranowo akan bertemu dengan isu ‘suka nonton film porno’ hingga masa Pilpres 2024 berakhir.
“Walaupun Ganjar bisa memberi penjelasan kalau dia cuma bercanda atau keceplosan, tapi tetap isu itu akan terus bergulir selama pilpres,” kata Hendri.
Dalam posisi seperti itu, Hendri mengatakan Ganjar harus mencari pesan komunikasi yang tepat, dan masuk akal. Misalnya menyampaikan kalau saat itu dia masih muda dan sebagainya.
“Yang jelas Ganjar harus menghadapi isu itu. Pasti isu itu akan keluar dan dimanfaatkan oleh lawan politiknya,” ungkap Hendri.
Sementara pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, sebenarnya isu seperti ini sudah tidak cukup efektif untuk menurunkan Ganjar. “Jangankan isu nonton film porno yang merupakan isu lama. Isu politik dinasti yang baru-baru ini terjadi juga tidak akan efektif untuk men-downgrade pasangan capres,” kata Adi.
Isu pelanggaran etik, politik dinasti hanya menjadi konsumsi kalangan menengah ke atas, yang tingkat ekonomi dan pendidikannya di atas rata-rata. Sementara masyarakat bawah tidak terkoneksi dengan baik oleh isu-isu negatif ini.
Isu Ganjar suka nonton porno kembali mencuat setelah Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Wanita Perisai, Megawaty kembali mengomentari masalah ini. Menurutnya, dalam posisi Ganjar sebagai capres PDIP, Ganjar harus mengklarifikasi dan meminta maaf ke publik.
Pernyataan Megawaty ini bahkan sempat menjadi trending topik di Twitter Indonesia, pada Senin (6/11/2023) malam, dengan taggar #MegaTegurGanjar. Isinya komentar seputar isu Ganjar suka nonton pornografi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika