Selasa 14 Nov 2023 10:07 WIB

Raja-Raja Arab, Benarkah Mereka Berpaling dari Palestina?

Ada apa dengan raja-raja Arab dalam kasus Palestina

Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha dalam KTT yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).
Foto:

Dalam hal ini, bukan saja pengalaman keterjajahan telah mendorong Irak bersolidaritas pada perjuangan Palestina. Terpenting dan utama, bahwa mereka dijajah oleh Amerika, negara yang mengasuh dan melindungi kebrutalan Israel di Timur Tengah. 

Bagi Irak, mendukung kemerdekaan Palestina saat ini menjadi momen sejarah menggalang dukungan seluruh rakyat Irak mengusir Amerika Serikat dari negara itu. Irak melihat, Amerika dan Israel sama-sama negara penjajah. Keduanya harus diusir dari tanah Arab dan Timur Tengah secara keseluruhan.

Begitu pula dengan Yaman. Negara termiskin di dunia Arab itu baru saja mengakhiri perang panjang selama delapan tahun dimulai dari 2014. Amerika Serikat, Inggris, dan Isarel telah mendorong Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan sekutu mereka ikut campur dalam perang saudara di internal Yaman. Koalasi Arab dan NATO ingin menghalangi rakyat Yaman membentuk pemerintahan revolusioner anti Amerika Serikat dan Israel.

Ini mudah dipahami. Karena ekonomi maritim dan pasokan energi Israel sebagiannya bergantung pada keamanan laut merah. Dimana Yaman yang revolusioner dapat menutup lalulintas perdagangan di laut merah melalui kontrol penuh pada Bab El Mandeb. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement