REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan cuaca ekstrem mendominasi kejadian bencana pada transisi musim hujan yang berlangsung pada pekan kedua November 2023. Kepala Pusat Data Informasi, Komunikasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, 60 persen kawasan Indonesia masuk musim hujan.
Banjir dan tanah longsor menjadi catatan laporan kejadian bencana paling banyak terjadi, yakni 42 persen, dari kejadian bencana total sebanyak 19 kali. Abdul mengatakan kejadian banjir sudah dilaporkan di beberapa wilayah seperti Kalimantan Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.
"Banjir sudah mulai meskipun secara laporan yang formal memang ada empat kejadian. Tetapi dari laporan seketika atau pada saat kejadian, baik laporan SAR dan BPBD cukup sering sebenarnya terjadi banjir dan tanah longsor," ujar Abdul.
Abdul melaporkan di Pulau Jawa, kejadian cuaca ekstrem mulai terjadi menggeser laporan krisis air bersih. Sementara di Kalimantan yang seringkali berjibaku dengan karhutla, maka Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah harus mewaspadai banjir besar dengan durasi lama.
Dalam dua tahun terakhir kejadian banjir Sintang di Kalimantan Barat yang biasanya durasinya sampai 3 pekan dan merendam area luas di aliran Sungai Kapuas. Selain itu banjir terjadi Katingan di Kalimantan Tengah, juga menjadi atensi Presiden.
"Sehingga kita harapkan untuk pemerintah daerah dalam 2 tahun terakhir ini sudah melakukan langkah-langkah antisipasi, supaya tahun ketiga setelah Presiden berkunjung dan berpesan bahwa harus mengurangi banjir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, bisa kita lihat hasilnya di tahun ini," ujar dia.