Jumat 10 Nov 2023 18:03 WIB

Tren Kenaikan Elektabilitas Anies-Muhaimin dan Penyebabnya Menurut Survei

Elektabilitas Anies-Muhaimin disebut lembaga survei mengalami kenaikan signifikan.

Bakal calon presiden Anies Rasyid Baswedan (kanan) berswafoto dengan relawan saat melakukan safari politik di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (5/11/2023). Selain bertemu dengan para relawan, dalam kunjungannya Anies Baswedan juga menghadiri forum Silaturahmi dan Rapat Kerja Nasional (Silatnas) Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Eva Rianti, Febrianto Adi Saputro

Dua lembaga survei yakni Populi Center dan Poltracking Indonesia belakangan merilis hasil survei yang menyatakan, adanya kenaikan elektabilitas dari pasangan calon presiden (capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar. Adapun, Prabowo-Gibran menjadi pasangan dengan elektabilitas tertinggi dan pasangan Ganjar-Mahfud berada di urutan kedua survei.

Baca Juga

Berdasarkan hasil survei yang digelar pada November 2023, teratas adalah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan sebesar 40,2 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada September 2023, yang saat itu sebesar 30,7 persen. Sedangkan di posisi kedua adalah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan angka sebesar 30,1 persen.

"Kemudian Ganjar Pranowo-Mahfud MD di September 31,6 persen, kemudian bulan November sekarang 30,1 persen. Ada potensi penurunan," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam rilis daringnya, Jumat (10/11/2023).

Terakhir adalah pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar pada November 2023 sebesar 24,4 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 6,0 persen, dibandingkan saat September 2023 yang saat itu sebesar 18,4 persen.

"Anies-Muhaimin mengalami kenaikan cukup signifikan, artinya Anies-Muhaimin mengalami kenaikan 6,0 persen," ujar Hanta.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat dua hal yang menandai babak baru proses demokrasi di Indonesia. Pertama adalah geliat pergerakan pasangan calon dan elite dalam komunikasi politiknya jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kedua, ketiga kandidat semakin masif melakukan komunikasi publik untuk meningkatkan elektabilitas," ujar Hanta.

Poltracking Indonesia melakukan survei dengan wawancara tatap muka pada 28 Oktober hingga 3 November 2023. Jumlah responden sebanyak 1.220 orang yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024.

Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error atau toleransi kesalahan sekira 2,9 persen. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

photo
Tujuh fakta deklarasi Anies-Muhaimin - (Republika/berbagai sumber)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement