Jumat 10 Nov 2023 05:10 WIB

Sudirman Said Blak-blakan Sinyal AMIN Menguat dan Mitos Cap Kanan Terhadap Anies

AMIN akan segera mengumumkan tim pemenang dalam waktu dekat.

Rep: Wahyu Suryana/Teguh/ Red: Teguh Firmansyah
Wawancara Republika dengan Sudirman Said, Kamis (9/11/2023).
Foto:

Dibanding ngotot di satu tempat yang memberi manfaat tidak terlalu maksimal karena memang daerah itu masih harus dibangun infrastruktur, mengapa kita tidak memperbanyak kota-kota metropolitan baru sebagai pusat pertumbuhan?

Air disiapkan, listrik disiapkan, public transportation disiapkan dengan baik, infrastruktur lain disiapkan. Sehingga, menjadi pusat-pusat pertumbuhan, industri bisa bergerak di situ dan mengakibatkan beban ibu kota itu, di manapun, tidak seberat sekarang.

Karena orang bisa memilih mau tinggal di kota kota baru itu, metropolitan baru atau yang lain. Itu opsi-opsi yang mungkin bisa diambil.

Paling pertama deklarasi, kapan tim pemenangan Amin diumumkan?

Kebetulan saya di dapur, dari awal sebelum proses dimulai. Pandangan Pak Anies pandangan Pak Muhaimin kurang lebih itu kan formalitas. Jadi, its okay nanti di ujung-ujung jelang deadline dari KPU.

Tapi, yang penting elemen tim itu sedang bekerja sekarang. Melalui Tim 8 dulu, dilanjutkan dengan Badan Pekerja, di Badan Pekerja ada wakil-wakil dari partai, ada wakil dari Pak Anies sendiri, itu sebenarnya.

Jadi, rasanya mungkin dalam waktu dekat akan diumumkan, mungkin pekan depan, barangkali. Tapi, yang penting unsur-unsur itu terus menjalankan aktivitasnya mendukung proses ikhtiar pemenangan.

Ada hambatan dalam mencari ketua maupun tim pemenangan?

Rasanya sih tidak ada, saya lihat tidak ada karena kita tahu ini pekerjaan atau tugas dengan tantangan besar. Sangat tidak masuk akal kalau misalnya terjadi perebutan.

Seluruh partai sudah menyampaikan mandatnya kepada Pak Anies dan Pak Muhaimin, silakan kalian putuskan. Nama-nama yang masuk juga nama-nama yang diperkenalkan kepada semua partai dan mereka menerima. Hanya soal waktu mungkin.

Ketua Tim dari poros lain yakni pengusaha-pengusaha, AMIN apakah akan pengusaha?

Kan kalau milih ketua Kadin senior kan belum tentu bersedia. Jadi, mungkin, saya tidak tahu, tapi memang kita menyadari sebagai penantang itu mencari orang yang mau berjuang dengan kesulitan dan tantangan seperti ini tidak mudah. Jadi, nanti kita serahkan kepada Pak Anies Pak Muhaimin.

Unsur tim pemenangan dari mana saja?

Ada pengusaha, ada politisi, ada aktivis juga, ada intelektual, ada purnawirawan. Semuanya dipertimbangkan, saya kira sebentar lagi mungkin akan diputuskan. Kalaupun nama-nama itu tidak diambil, insya Allah mereka itu ada dalam tim kita.

Jadi, ya pemimpin itu, yang pertama dari yang utama. Jadi, orang-orang itu akan tetap bekerja dan kalaupun salah satu di antara mereka terpilih yang lain akan tetap menyertai tim.

Jawa jadi pertarungan, mana daerah yang AMIN paling kuat di Jawa?

Yang paling menantang tentu saja Jawa Tengah, kita harus realistis. Apalagi, dengan hadirnya Pak Prabowo ditemani Mas Gibran pasti akan ketat sekali. Jadi, selalu kita kuat di Jawa bagian barat, DKI dan Banten.

Jawa Timur juga dengan hadirnya Pak Muhaimin kita menjadi lebih kuat. Bahkan, Jawa Tengah karena PKB nomor dua dan mudah-mudahan masih ada jejak pada waktu Pilkada 2018. Kalau angkanya sudah mendekati itu sudah sangat baik.

Jadi, luar Jawa kita sangat optimistis karena cukup merata sebarannya. Sumbar, kita sebetulnya kalau saya boleh bercerita keputusan Pak Prabowo dulu bergabung sebenarnya meninggalkan begitu banyak pendukung.

Kemudian, sebagian besar pendukung itu mencari titik baru, harapan baru. Ketika Anies mulai masuk secara perlahan bergeser ke situ, termasuk Sumbar, Jabar, Sumatra saya kira hampir semua, kecuali mungkin Sumbar karena banyak teman-teman dari Jawa, tapi teman-teman Lampung cukup kuat.

Ada tokoh-tokoh NU di dua poros lain, seperti apa perebutan di Jatim?

Tentu semua membandingkan, membandingkan Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud, membandingkan dengan Prabowo-Gibran. Yang menarik dari Muhaimin memang dulu pernah ada tokoh-tokoh NU maju dalam pilpres.

Ada yang ketua umum NU, ada yang pemimpin pesantren, tapi bukan pemimpin partai. Muhaimin ini yang lengkap adalah dia seorang aktivis pada waktu masih muda, masuk politik, bagian nahdliyin, memimpin partai belasan tahun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement