Menteri Bahlil juga menyinggung, pemerintah memprioritaskan investor dari dalam negeri berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN). Sehingga, investasi asing kini sedang direm atau dihentikan sementara.
Hal itu dilakukan sesuai arahan Presiden Jokowi. "Pak Jokowi memprioritaskan investor-investor dalam negeri. Kalau ada investor dalam negeri bangun IKN, kita berikan prioritas itu yang dimaksud," jelas eks ketua umum Hipmi tersebut kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Meski begitu, ia menegaskan, pemerintah tidak menutup kesempatan bagi investor asing berinvestasi di IKN. Bahlil menyebutkan, investasi asing juga tetap mendapatkan tempat. "Prioritas kedua baru asing. Itu yang maksud Pak Jokowi," tuturnya.
Bahlil menjelaskan, kini sudah ada sekitar 200 surat minat investasi (letter of intent/LOI), baik dari dalam maupun luar negeri. Hal itu menunjukkan IKN menarik minat berbagai macam investor.
"Tapi saya lagi rem. Saya rem kenapa? Daerah-daerah prime itu kalau boleh semua dalam negeri supaya IKN dari kita untuk kita. Nanti di-layer dua dan tiganya baru bisa memberikan opsi kepada asing," jelas Bahlil.
Sebelumnya, Otorita IKN (OIKN) mengungkapkan, perusahaan energi dari Arab Saudi yaitu ACWA Power akan berinvestasi di IKN, Kalimantan Timur. Komitmen investasi itu disepakati saat kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, investasi itu nantinya terkait pembangunan energi terbarukan di IKN. "Tentunya langsung kami tindak lanjuti dengan pertemuan one on one. Nantinya akan pasti ada NDA (non-disclosure agreement), untuk feasibility study," ujarnya.